Dalam pertandingan pada babak kedua di SK Handball Stadium, Kamis (14/9/2017), Jonatan berhasil meraih kemenangan atas Ygor Coelho dari Brasil. Jonatan menang mudah 21-16, 21-14 dalam tempo 31 menit.
Dengan hasil positif itu, Jonatan lolos ke babak perempatfinal. Jonatan akan menghadapi lawan yang relatif lebih lemah, Kazumasa Sakai, dari Jepang yang merupakan pemain promosi dari kualifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil berbeda dituai Gregoria di tunggal putri. Gregoria tersingkir usai dikalahkan pemain Hong Kong, Yip Pu Yin, dengan skor 16-21, 14-21.
"Tadinya (target) mau minimal delapan besar. Soalnya, saya liat draw-nya sepertinya bisa. Tapi, tadi pergerakan kaki saya lambat, sering telat ambil bola dari lawan. Nantinya, saya juga harus menambah power saya," kata Gregoria seperti dikutip Badminton Indonesia.
Sementara itu, pelatih tunggal putri, Minarti Timur, mengatakan Gregoria memang kalah teknik dan pengalaman. Dia berharap Gregoria bisa memetik pelajaran dari laga itu.
"Lawannya Gregoria hari ini ranking masih lebih tinggi. Jam terbang dan pengalaman juga lebih banyak dia. Dengan kondisi lapangan seperti ini dia lebih pinter mengontrol bola, mengontrol angin dan seperti apa harus bermain. Grego game pertama bingung. Waktu nyoba-nyoba tapi kepegang terus sama lawan, dianya jadi bingung. Nggak yakin sama pukulannya, dan nggak bisa maksimal," kata Minarti.
"Saya bilang ke Grego kalau kamu kalah di depan, coba main belakang. Tapi dia nggak berani karena anginnya kencang, mungkin takut out. Harusnya dia berani coba. Karena kalau dia memaksa polanya seperti itu terus, dia akan kalah. Dia harus berani berubah sedikit," Minarti mengungkapkan.
"Game kedua lawan semakin percaya diri dan tambah enak. Padahal lapangan game kedua lebih enak buat Grego. Kalah angin, dia bisa menekan. Itu pun Grego masih nggak berani, pengennya ngadu depan terus," ujar pemilik medali perak Olimpaide 2000 Sydney itu.
Setelah Gregoria kalah, tunggal putri Indonesia pun habis.
(fem/krs)











































