Buah Latihan Ekstra dari Richard dan Vita Marissa untuk Praveen

Buah Latihan Ekstra dari Richard dan Vita Marissa untuk Praveen

Mercy Raya - Sport
Minggu, 17 Sep 2017 19:58 WIB
Praveen Jordan/Debby Ssuanto diminta tak cepat puas. (dok: Tim Humas dan Media PP PBSI)
Jakarta - Pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky, bangga dengan sukses Praveen Jordan/Debby Susanto sebagai juara Korea Open Super Series 2017. Itu hasil kerja ekstra keras sepanjang persiapan.

Praveen/Debby berhasil menjadi kampiun Korea Open setelah mengalahkan ganda campuran China, Wang Yilyu/Huang Dongping, dengan skor 21-17, 21-18 dalam laga final di SK Handball Stadium, Korea, Minggu (17/9/2017). Kemenangan itu membuat Praveen/Debby pecah telur juara super series sejak menjadi All England 2016.

Sang pelatih rupanya penasaran berat untuk mengakhiri puasa juara Praveen/Debby. Bersama asisten pelatih ganda campuran Vita, Richard memberikan porsi khusus kepada Praveen sebelum ganda campuran peringkat ketujuh dunia itu terbang ke Seoul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya tidak ke arah yakin tapi feeling saja. Sampai saya izin tidak ikut acara pembagian bonus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Kudus karena untuk mempersiapkan latihan Praveen//Debby ke Korea. Terutama Ucok (Praveen) yang harus dijaga ritme latihannya," kata Richard kepada detikSport, Minggu (17/9/2017).

Kakak kandung pelatih timnas bulutangkis Thailand, Rexy Mainaky itu, berharap Praveen dan Debby bisa menambah koleksi gelar juara lagi. Makanya, dia belum mau memberikan pujian kepada Praveen. Tantangan terdekat ada di Jepang Terbuka Super Series mulai 19-24 September.

"Iya, tapi saya tidak mau terlalu memberi pujian berlebih ke Praveen karena khawatir dia jadi puas dan lengah lagi," kata Richard.

"Mereka lanjut ke Jepang Open. Dia masih perlu latihan yang lebih konsisten lagi karena tantangan di depan lebih banyak," Richard menegaskan.


(mcy/fem)

Hide Ads