Dua gelar juara Korea Terbuka itu diraih Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra dan ganda campuran lewat Praveen Jordan/Debby Santoso. Anthony, pebulutangkis pelatnas yang dibesarkan PB SGS PLN Bandung itu, mengalahkan Jonatan Christie di babak final. Adapun Praveen Jordan/Debby Susanto menciptakan momen juara di Seoul dengan sekaligus memutus rantai paceklik gelar pasangan asal PB Djarum Kudus itu sejak All England 2016.
Setelah menuai hasil manis itu, skuat Indonesia melanjutkan perburuan titel ke Jepang Open Super Series yang digelar mulai 19-24 September di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka lanjut ke Jepang Open. Dia masih perlu latihan yang lebih konsisten lagi karena tantangan di depan lebih banyak," ujar Richard.
Bagi Anthony dan Jonatan, Jepang Open bisa menjadi tempat untuk mengukur kekuatan sesungguhnya. Beberapa pemain top yang absen di Korea bakal tampil pada turnamen berhadiah total USD 325 ribu itu.
Jonatan harus berjumpa dini dengan unggulan ketiga dan juara dunnia 2017 di Glasgow, Viktor Axelsen. Mereka berpotensi bertemu di babak kedua.
Drawing juga kurang menguntungkan dengan Jonatan dan Anthony berada pada tabel yang berdekatan. Jika mampu melewati lawan-lawan di babak pertama dan kedua, mereka berpotensi duel di perempatfinal. Siapapun yang lolos ke babak delapan besar berpotensi untuk menghadapi unggulan pertama Son Wan Ho (Korea) ataupun Lin Dan China) yang menjadi unggulan pertama dan ketujuh.
Selamat berjuang!
(fem/nds)