WTA Finals di Singapura pada pekan ini akan menjadi turnamen terakhir yang diikuti Hingis. Di ajang tersebut, petenis Swiss itu berpasangan dengan Chan Yung-Jan (Taiwan) dan lolos ke semifinal.
Hingis, yang kini berusia 37 tahun, mengoleksi 25 titel grand slam sejak melakukan debutnya pada 1994. Dia punya lima gelar di nomor tunggal putri, tujuh di nomor ganda campuran, dan 13 di nomor ganda putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun-tahun berikutnya adalah tahun-tahun paling membahagiakan dalam hidup saya, baik secara pribadi maupun profesional, tapi saya yakin sudah tiba saatnya saya pensiun, yang akan saya lakukan setelah pertandingan terakhir saya di Singapura," kata mantan petenis nomor satu dunia itu.
Karier Hingis sebagai petenis penuh lika-liku. Usai memenangi lima gelar grand slam di nomor tunggal putri pada 1997-1999, dia diganggu cedera berkepanjangan. Hal ini memaksanya untuk pensiun pada 2003 saat usianya baru 22 tahun.
Hingis kembali ke WTA Tour pada 2006. Akan tetapi, setahun kemudian, dia dihukum larangan bertanding dua tahun gara-gara positif mengonsumsi kokain. Kasus ini membuatnya pensiun untuk kedua kalinya.
Hingis kembali lagi ke lapangan tenis pada 2013. Sejak saat itu, dia meraih kesuksesan besar di nomor ganda dengan memenangi empat gelar grand slam di nomor ganda putri dan enam gelar grand slam di nomor ganda campuran.
Hingis sampai sekarang masih menempati peringkat satu dunia di ganda putri bersama Chan Yung-Jan. Dia pun menjelaskan kenapa memutuskan pensiun sekarang.
"Orang-orang mungkin berpikir, 'setelah tahun seperti ini, setelah musim seperti ini ... ' tapi saya pikir ini juga waktu yang sempurna. Anda ingin berhenti ketika berada di puncak dan bukan ketika Anda sudah mengalami kemunduran. Anda tak bisa meminta akhir yang lebih baik seperti itu," kata Hingis di situs resmi WTA.
(mfi/raw)