Genap sepuluh bulan Linda meninggalkan pelatnas Cipayung. Posturnya tak menjadi gempal seperti kebanyakan atlet-atlet yang sudah pensiun. Perawakan perempuan 27 tahun itu justru lebih langsing.
Padahal, Linda mengaku tak pernah lagi latihan fisik seserius saat berada di pelatnas Cipayung. Paling-paling, dia joging ringan agar tetap bugar. Katanya sih berat badan Linda turun sekitar 5kg dibandingkan masa-masa di pelatnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, setelah pensiun, Linda memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti. Saat masih di pelatnas, Linda para pemain lain mendapatkan memanfaatkan fasilitas kerja sama PBSI dengan Universitas Trisakti Jakarta dengan kuliah D3. Dia tengah menyelesaikan strata 1 jurusan akuntansi perpajakan di Fakultas Ekonomi, juga di Universitas Trisakti.
![]() |
Kombinasi dua aktivitas itu membuat Linda kewalahan. Apalagi, kini dia harus tinggal di kos-kosan sehingga harus mengurus banyak hal sendirian.
"Saya bilang jadi atlet dan mahasiswa sama-sama capek. Kalau atlet lebih banyak capek fisik, 60:40, saat jadi mahasiswa otak. belum lagi kalau harus janjian sama dosen," ujar Linda.
Beruntung bagi Linda, teman-teman di kampus dengan senang hati membantu dia untuk memahami materi kuliah. Kerja sama apik dengan teman-temannya itu juga membuat Linda makin termotivasi untuk tak menjalani kuliah sebagai formalitas belaka.
Meski berat, Linda sebisa mungkin mengubah jam biologisnya. Jika saat masih menjadi pebulutangkis Linda harus menjalani latihan pagi dan sore hari, kini dia justru harus memenuhi tuntutan menyelesaikan tuags sampai jam berapapun. Tak jarang, Linda harus begadang sampai pukul 03.00.
![]() |
"Meski capek, saya nggak merasa berat menyelesaikan tugas sampai dini hari. Saya anggap tantangannya setara dengan menjalani turnamen. Di sini tantangannya untuk dapat IPK bagus," ujar dia.
Linda menargetkan untuk bisa jadi sarjana tahun depan. Itu demi bisa segera memenuhi tugas dari orang tuanya untuk melanjutkan usaha keluarga.
"Bukan jadi orang kantoran gitu. Jadi akuntan buat perusahaan sendiri. Juga ingin mempunyai resto dengan gaya western. Untuk jadi pelatih nggak ada keinginan ke sana. Sampai sata ini saya belum memiliki passion ke sana," tutur dia.
(fem/din)