Greysia/Apriyani mengunci gelar juara Prancis Terbuka usai mengalahkan ganda putri Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan di babak final. Tak diunggulkan, Greysia/Apriyani memenangi partai puncak di Stade Pierre de Coubertin, 29 Oktober dengan skor 21-17, 21-15.
Gelar juara Greysia/Apriyani itu cukup istimewa. Sebab, mereka baru dipasangkan enam bulan terakhir dan Apriyani masih berusia 19 tahun 183 hari. Istimewanya lagi, gelar itu menjadi gelar pertama ganda putri di Prancis Terbuka sejak 1997 oleh Cynthia Tuwankotta/Etty Tantri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saking bahagianya itu nggak bisa terwakili dengan kata-kata lagi saking bahagianya. Sampai sekarang bahkan saya masih nggak percaya dan sering berkata dalam hati, wah kemarin juara ya?" kata Apriyani saat disambangi detikSport di pelatnas Cipayung, Senin (6/11/2017).
Berbeda dengan Greysia. Sudah kenyang pengalaman, Greysia menilai titel itu sudah sewajarnya didapatkan dia.
Sebelum menjadi juara Prancis Terbuka 2017, Greysia sudah mencicipi naik podium tertinggi di Korea Terbuka 2015 dan Singapura Terbuka 2016. Dua titel itu didapatkannya bersama Nitya Krishinda Maheswari.
"Saya bersyukur dengan gelar juara di Prancis, bukan senang bukan sedih tapi bersyukur. Dengan kami yang baru dipasangkan, artinya kami mampu menjawab tantangan yang datang kepada kami, kepada saya sendiri, juga kepada Apri," Greysia membeberkan.
"Ini bukan hal yang surprise, bukan tak disangka-sangka. Kami juara karena kami memang ingin juara. Kami sudah berlatih keras buat apa kalau bukan buat jadi juara. Senang ya senang tapi tidak banget. saya bersyukur bisa melewati proses demi proses hingga bisa meraih hasil kemarin," dia menambahkan.
Tugas mereka belum usai tahun ini. Greysia dan Apriyani akan dikirimkan ke dua turnamen super series berikutnya, di Hong Kong Terbuka dan China Terbuka Premier.
(fem/din)