Menurut Richard, Praveen belum menunjukkan konsistensi dalam pertandingan-pertandingan sejauh ini. Ia belum tampil dengan stabil.
"Untuk Debby Susanto saya tidak ada masalah karena dia punya ambisi besar. Tapi Praveen masih belum karena walau sudah ada sedikit perubahan pada dirinya, konsistensinya masih kurang. Dia masih belum stabil," kata Richard kepada detikSport, Jumat (10/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, ini sudah karakter ya. Jadi kadang-kadang sudah ambil kursus untuk latihan sendiri. Kami mesti tahu mood begini penerapannya seperti apa, mood begitu harus seperti apa. Berbeda dengan Tontowi Ahmad, misalnya. Ibaratnya dia haus latihan, haus juara, dan memiliki komitmen tinggi. Tanpa disuruh dia jalan sendiri, itu sebenarnya yang bagus," kata Richard.
"Artinya, dia tahu apa yang dibutuhkan dan tanggung jawab sendiri yaitu di bulutangkis. Sementara ucok, panggilan karib Praveen Jordan, belum ada pemikiran itu. Bisa dibilang anak ini belum dewasa, belum sadar bahwa kebutuhan dia bulutangkis. Itu yang belum dia sadari," ujarnya.
Richard pun menyatakan tidak menutup kemungkinan memberi peringatan kepada anak didiknya itu, khususnya jika tidak memperlihatkan performa oke pada tiga turnamen tersisa tahun ini.
"Sewaktu-waktu bisa saja saya berlakukan kembali. Karena bisa saya katakan untuk kelas mereka, khususnya Praveen, harusnya sudah siap dengan tongkat estafet dari seniornya, Tontowi/Liliyana Natsir," ucapnya.
"Harusnya juga dengan usianya yang sekarang dia sudah mengantongi banyak gelar. Paling mentok itu semifinal ke juara lah, sudah harus seperti itu. Tidak habis di babak 1, 2, dan 3. Bertemu siapapun unggulan satu atau dua, tidak ada berhenti di babak satu dua tiga, tapi harus semifinal dan juara. Sebanyak-banyaknya," kata kakak kandung dari Rexy Mainaky ini.
(mcy/krs)