Gagal di China, Greysia/Apriyani Bakal Kerja Keras di Hong Kong

Jakarta - Peluang ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menuju Super Series Masters Final 2017 menipis. Ini setelah mereka kandas di babak pertama China Terbuka.

Pasangan beda generasi itu harus angkat koper lebih awal setelah dikalahkan unggulan delapan Korea Selatan, Hye Rin Kim/Lee So Hee, dalam permainan rubber game 21-19, 7-21, dan 21-23.

Namun, anak asuh Eng Hian ini masih memiliki satu kesempatan lagi di Hong Kong Terbuka pada 21-26 November mendatang untuk mendapat tiket ke Super Series Masters Final di Dubai bulan depan. Meski demikian, itu pun harus diraih dengan kerja keras.

"Memang tujuan mereka diberangkatkan ke China terbuka salah satunya mengejar slot di Super Series Masters Finals di Dubai. Tapi kalau di sini tidak bagus, mereka harus ekstra kerja keras di Hong Kong. Seminimalnya final atau juara," kata Kabidbinpres PBSI Susy Susanti kepada detikSport.

Susy menyadari tidak mudah untuk mempersiapkan semua apalagi waktunya juga sudah mendesak.

"Ya, memang butuh proses dan susah karena saat ini persaingannya ketat. Selain itu dengan reli poin ini sehingga banyak pemain yang kurang konsisten atau mungkin tidak ada yang stabil," sambungnya.

"Seperti sekelas Lin Dan contohnya, dia kalah dari Jonatan Christie. Memang Jonatan sedang naik daun, tetapi jika dilihat dari kelasnya sebenarnya tidak boleh kalah. Jadi dengan situasi ini, setiap atlet memang harus waspada dan siap banget."

Lebih lanjut, Susy menyebut persaingan bulutangkis saat ini juga cukup merata. Dalam arti, tidak ada di setiap kejuaraan yang konsisten juara sampai tiga kali berturut-turut.

"Meskipun pemainnya bukan yang ternama tetapi secara kekuatan, mereka hampir sama. Contohnya Greysia/Apriyani yang juara di Prancis Terbuka tapi sekarang kalah dari Korea," kata istri mantan pebulutangkis Alan Budikusuma ini.

"Sebetulnya kami ingin pemain muda bisa menjadi satu dorongan bahwa mereka bisa. Jadi memang dalam hal ini konsentrasi dan fokus pada saat pertandingan harus lebih dimaksimalkan lagi."

"Saya tidak mungkin membela atau apa, tapi dalam setiap pertandingan seperti itu, setiap ditanya targetnya bagaimana, saya tidak mau bilang targetnya dari sektor mana. Selain membebani atlet, juga tidak memberi kesempatan bagi semua sektor untuk meraih prestasi tertinggi. "

"Karena itu, penting bagi para pemain untuk memaksimalkan waktu yang ada, serta belajar dari kesalahan dan kekalahan. Karena secara teknik mereka sudah cukup matang, khususnya Greysia, bagaimana mengkompakan lagi saat poin-poin penting apa yang dilakukan. Nah, hal hal itu yang dimaksimalkan," tutupnya.


(mcy/mrp)