Tontowi/Liliyana harus mengakui keunggulan pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen, pada laga perempatfinal di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, Jumat (17/11/2017). Unggulan kedua itu menyerah setelah bertarung tiga game dengan skor 21-15, 8-21 dan 16-21.
"Permainan mereka lumayan bagus hari ini. Saya sendiri banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang maksimal, itu yang membuat lawan tambah percaya diri. Terus lawannya yang saya rasakan juga bolanya masuk-masuk terus, jadi sayanya agak bingung di lapangan, banyak mati-mati sendiri," kata Tontowi kepada badmintonindonesia.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah merebut game pertama, Tontowi/Liliyana kalah telak pada game kedua. Mereka mengakui permainan mereka menurun di game kedua dan pada saat yang bersamaan lawan makin percaya diri.
"Game kedua kami agak kendor. Seperti kesalahan biasanya, kami mati sendiri secara beruntun. Itu yang bikin mereka percaya diri dan kami menjadi tertekan. Itu aja sih kendalanya. Karena di kelas delapan besar ini kualitasnya sudah sama. Tinggal gimana kitanya. Kalau yang saya rasakan di game kedua dari poin 0 sampai 6 itu cepat sekali. Sementara kami tidak ada perubahan. Kami coba buat keluar dari hal itu, tapi balik lagi melakukan yang sama. Sama halnya dengan game ketiga. Jadi mereka dapat poin dengan mudah dan nggak ada capeknya," jelas Liliyana.
Dari nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro melangkah ke babak semifinal setelah menundukkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan skor 21-11, 22-20. Ahsan/Rian selanjutnya akan berhadapan dengan unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Dengan demikian, Indonesia memiliki dua wakil di babak semifinal. Selain Ahsan/Rian, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga lolos.
(mfi/mfi)











































