Indonesia Bawa Satu Gelar dari China Terbuka, Ini Evaluasi PBSI

Indonesia Bawa Satu Gelar dari China Terbuka, Ini Evaluasi PBSI

Mercy Raya - Sport
Senin, 20 Nov 2017 13:47 WIB
Anthony Sinisuka Ginting mendapatkan catatan dari PP PBSI usai tersisih di babak pertama China Terbuka Super Series Premier 2017. (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta - Indonesia membawa pulang satu gelar juara dari China Terbuka Super Series Premier. PBSI puas namun dengan sejumlah catatan. Apa saja?

PBSI mengirimkan 16 wakilnya di turnamen bulutangkis China Terbuka yang berlangsung 14-19 November. Dalam ajang level super series premier itu Indonesia sukses meraih satu gelar melalui ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Markus Fernaldi Gideon. Mereka memastikan gelar tersebut setelah menundukkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan skor 21-19, 21-11 pada final di Haixia Olympic Spots Center, pada partai final Minggu (19/11/2017).

Hasil itu sekaligus menyelamatkan wajah PBSI, sebab andalan-andalan mereka lainnya sudah kalah sejak babak-babak awal. Seperti, juara Prancis Terbuka Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang kalah pada babak awal. Juga Praveen Jordan/Debby Susanto dan Anthony Sinisuka Ginting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jonatan Christie yang dinilai memiliki harapan setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Lin Dan, tak sanggup melewati babak kedua. Dia dikalahkan pemain Hong Kong, Angus Ka Long.

"Iya jika bicara ekspektasi tentu inginnya banyak yang meraih gelar juara. Tetapi, kami juga harus realistis bahwa kondisi atlet tidak semuanya sama dan stabil. Itu yang harus dipahami," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto kepada detikSport, Senin (20/11/2017).

"Bicara kondisi tentu tidak hanya fisik, tapi mental dan teknik, itu tergantung dari situasi di kejuaraan. Yang jelas, karena ini perjuangan mereka menuju ke Dubai tentu mereka serius, dalam persiapan pun baik. Lagipula, secara umum mereka kalah bukan kalah dengan yang tidak-tidak tetapi rata-rata unggulan," ujar dia kemudian.

Budi, panggilan karib Achmad Budiharto, tetap menyoroti penampilan tunggal putra. Dia menyayangkan Anthony dan Jonatan yang tersingkir dini.

"Ya memang agak disayangkan pada tampilan tunggal putra kita Anthony Ginting yang babak pertama sudah kalah dengan pemain Hong Kong Angus Ng Ka Long. Tapi, mungkin saat itu dia belum bisa keluar tekanan.

"Begitu Jonatan dengan mengalahkan Lin Dan, tapi babak berikutnya dia harus mengakui keunggulan Angus. Justru Kevin/Markus yang jelas-jelas baik. Mereka mengurangi defisit dengan Boe/Mogersen dari sebelumnya 2-4 menjadi 3-4 rekor kemenangan mereka dengan pasangan Denmark tersebut," dia menjelaskan.

Usai China Open, para pebulutangkis Indonesia segera melanjutkan perburuan gelar ke Hong Kong Open yang dihelat pekan ini.


(mcy/fem)

Hide Ads