Evaluasi Susy Susanti untuk Hasil China Terbuka dan Hong Kong Terbuka

Evaluasi Susy Susanti untuk Hasil China Terbuka dan Hong Kong Terbuka

Meylan Fredy Ismawan - Sport
Senin, 27 Nov 2017 07:29 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sudah meraih enam gelar pada tahun ini (Tim Humas Dan Media PP PBSI)
Jakarta - Para pebulutangkis pelatnas telah selesai berjuang di China Terbuka Super Series Premier dan Hong Kong Terbuka Super Series dalam dua pekan terakhir. Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, memberikan evaluasinya.

Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi wakil pelatnas dengan pencapaian tertinggi di China Terbuka dan Hong Kong Terbuka. Kevin/Marcus, yang kini menempati peringkat satu dunia, menjadi juara di dua turnamen tersebut.


"Untuk evaluasi China dan Hong Kong Open target kita terpenuhi. Terutama untuk Kevin/Gideon yang secara konsisten bisa menjuarai dua turnamen tersebut. Salut untuk mereka karena di tahun 2017 ini bisa mengumpulkan enam gelar juara," kata Susy kepada badmintonindonesia.org, Minggu (26/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Hong Kong Terbuka, Indonesia juga meloloskan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu ke babak final meski Greysia/Apriyani akhirnya harus puas menjadi runner-up. Sementara itu, ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro mampu menembus semifinal China Terbuka.


"Untuk sektor lain, ganda putri cukup baik meski kami harus mengakui kemenangan pasangan China di final. Tapi secara keseluruhan sektor ini mulai menunjukkan progres peningkatan prestasi yang cukup signifikan. Sementara untuk sektor lain kami akan evaluasi dan diskusi, agar di pertandingan berikut-berikutnya bisa mencapai target prestasi yang lebih baik lagi," ungkap Susy.

Susy juga menyoroti hasil pertandingan dari tim tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tak memberikan hasil memuaskan pada dua turnamen tersebut. Di China Terbuka, Anthony terhenti di babak pertama, sementara Jonatan di babak kedua. Sedangkan di Hong Kong Terbuka, mereka sama-sama terhenti di babak pertama.

"Untuk tunggal putra konsistensi atlet-atlet kita harus ditingkatkan. Mereka harus lebih yakin dengan pola dan strategi permainannya pada saat main dengan lawan yang berbeda. Dan butuh latihan lebih lagi untuk pematangan teknik dan peningkatan fisik agar mereka bisa lebih baik lagi hasilnya di pertandingan-pertandingan berikutnya," kata Susy.


(mfi/mrp)

Hide Ads