Hal itu ditegaskan oleh Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia, berkaitan erat dengan persiapan agar dapat tampil sebaik mungkin dalam Asian Games di negeri sendiri pada tahun depan.
Greysia/Apriyani sendiri sukses mencuri perhatian tahun ini. Enam bulan dipasangkan, mereka sudah dua kali sukses meraih dua gelar juara, yakni di Thailand Open Grand Prix dan France Open Super Series.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya untuk tahun depan saya akan lebih selektif untuk turnamen dan yang saya tekankan adalah hasilnya. Jadi bukan banyak-banyakan turnamen yang diikuti, tetapi untuk mencapai peak perfomance pada Asian Games 2018," kata Eng Hian kepada detikSport, Rabu (20/12/2017).
Menurut Koh Didi, sapaan Eng Hian, akan ada indikator sebagai patokan untuk mengikuti turnamen. Secara khusus, mereka akan fokus di turnamen-turnamen level 4 atau super series.
"Ya sekarang sih saya lebih diuntungkan karena Greysia/Apriyani tidak dalam 10 besar yang masuk dalam list BWF. Dalam arti, tahun depan harus ikut 12 turnamen level dua dan tiga. Jadi biar pun sekarang rangking 10 tapi ternyata mereka menghitungnya pekan sebelumnya, artinya sebelum masuk rangking 10. Jadi agak diuntungkan," kata Eng Hian menjelaskan.
"Artinya, saya tidak perlu mengejar turnamen di rangking itu dan masih banyak main di level empatnya. Nanti tinggal saya sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Greysia/Apriyani untuk menunjang untuk mencapai peak perfomancenya itu," ujar dia.
Di bulan-bulan awal tahun depan, sejumlah turnamen yang masuk level keempat di antaranya ada Malasyia Masters pada 16-21 Januari, India Open pada 30 Januari-4 Februari, lalu test event Asian Games yang bertajuk Daihatsu Indonesia Masters pada 23-28 Januari.
"Indonesia Masters tetap ikut karena memang wajib dan awali tahun dengan itu," ujar dia.
(mcy/krs)