Jadwal Padat BWF di 2018, Ini Respons Hendrawan dan Rexy Mainaky

Jadwal Padat BWF di 2018, Ini Respons Hendrawan dan Rexy Mainaky

Femi Diah - Sport
Kamis, 04 Jan 2018 19:45 WIB
Foto: Femi Diah/detikSport
Jakarta - Hendrawan dan Rexy Mainaky merespons jadwal padat untuk pebulutangkis elite mulai 2018. Mereka memprediksi pemain akan menjalani musim yang berat.

Pemain tunggal yang mengisi peringkat 15 besar harus mengikuti 12 turnamen terbuka. Untuk sektor ganda, jumlah turnamen yang sama diterapkan bagi sepuluh besar pasangan terbaik.

Hendrawan, yang menangani pebulutangkis Malaysia Lee Chong Wei, menilai jumlah turnamen itu tak masuk akal. Menurut dia, Chong Wei dan pemain elite lainnya, seperti Liliyana Natsir dan Lin Dan, juga harus tampil pada ajang Piala Thomas Uber (kualifikasi dan final), kejuaraan dunia, Asian Games, dan Commonwealth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peraturan itu tidak menguntungkan buat pemain senior dan yang sudah berumur, juga bagi pemain yang cedera. Kalau tidak ikut kami kena penalti. Untuk pemain muda, seperti Viktor Axelsen dan Srikanth Kidambi, masih tetap berat karena mereka kan tetap harus mengatasi para pemain terbaik," kata Hendrawan yang dihubungi detikSport, Kamis (4/12/2018).

"Makanya, Malaysia meminta banding. Kami minta pengurangan jumlah pertandingan, sebab kalau ikut semua berat. Apalagi tahun ini ada Asian Games dan Commonwealth, dua ajang yang tidak diperhitungkan BWF," ujar Hendrawan.

"Kalau banding sampai ditolak pun maka denda, kalau tidak salah USD 5.000 itu, kita pikirkan. Kita cari cara agar tak didenda atau pun kalau membayar denda, kami beruntung, pemerintah mementingkan keputusan Chong Wei. Kalau akan ada penalti maka pemerintah akan membayar. Apapun Chong Wei harus fit dan kondisinya jangan sampai cedera untuk Asian Games dan Commonwealth," ujar pria yang pernah menangani tunggal putra dan tunggal putri pelatnas PBSI itu.

Senada, pelatih tim nasional Thailand, Rexy, menyebut pebulutangkis elite harus menjalani musim yang padat. Dia menilai musim bakal berat.

"Kalau dilihat jadwal pertandingan memang sangat berat ya, karena top 10 dan 15 besar harus harus bermain dalam tiga turnamen premier of premier, kemudian lima super series premier, dan empat super series. Jadi ada 12 turnamen," kata Rexy.

"Jadi, ada 12 turnamen, belum lagi Asian Games, Piala Thomas Uber, dan kejuaraan dunia," dia menuturkan.

Namun, Thailand belum melakukan langkah apapun kepada BWF. Mereka akan mencari cara untuk mengatur kebugaran pemain sebisa mungkin.

Jadwal Padat Bagus untuk Pemain yang sedang Berkembang

Hendrawan menilai jadwal padat itu leih cocok untuk para pemain yang tengah berkembang. Sebab, mereka memang butuh jam terbang dan pengalaman. Namun, bukan berarti ada potensi yang menyulitkan bagi pemain berkembang.

"Pemain muda memang sudah semestinya ikut banyak turnamen, dalam satu tahun bisa mencapai 18 turnamen. Turnamen banyak itu bagus buat pemain yang belum matang, seperti Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustifa. Dengan makin banyak main maka makin bagus," ujar Hendrawan.

"Tapi, dengan adanya keharusan itu yang kurang bagus. Sebelumnya para pemain itu mengikuti turnamen sesuai dengan rancangan masing-masing pelatih, tapi kini menjadi kewajiban," Hendrawan menambahkan.


(fem/krs)

Hide Ads