Apriyani bersama Greysia baru digabungkan enam bulan. Namun selama itu, dua gelar sudah mereka raih, yakni Thailand Grand Prix Gold dan Prancis Terbuka 2017.
Gelar itu pun menjadi modal mereka mengarungi musim turnamen pada tahun ini, termasuk di antaranya Indonesia Master yang digelar 23-28 Januari mendatang di Istora Senayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Greysia, Apriyani telah menjalani sesi latihan di Istora yang baru setelah direnovasi. Masih ada sedikit proses adaptasi yang harus dilakukan dengan nuansa baru Istora.
"Masih adaptasi, ya, soalnya kemarin saat awal-awal latihan Air Conditioner (AC) belum dikecilkan dan ditutup. Tapi saat latihan pagi tadi sih sudah siap dan kondisi lapangan sudah seperti simulasi pertandingan," ujar dia.
"(Lampu) masih (silau). Tapi sampai tadi pagi sih ada sedikit-sedikit. Sebenarnya rada ganggu cuma kami tidak bisa berbuat lebih juga karena yang lain pasti merasakan yang sama."
"Saya sih sudah siap apa pun (tantangan) itu. Saya bersama Kak Greysia tinggal memantapkan komunikasinya dan meningkatkan motivasi," tuturnya.
Hal itu pula yang membuat Apriyani tak pilih-pilih lawan. Bersama Greysia, ia siap menghadapi siapa saja yang jadi lawan.
"Saya sih jarang lihat drawing. Main, main saja. Bukan jadi beban tapi memang sudah menjadi kebiasaan saya. Ketika akan tanding jarang lihat drawing. Padahal sih tidak ada efek juga. Cuma soal kebiasaan saja," ucapnya.
Persaingan di ganda putri akan diramaikan pasangan top dunia seperti Chen Qingchen/Jia Yifan (China), Ayaka Takahashi/Misaki Matsumoto (Jepang), dan Christina Padersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark).
Di babak pertama Greysia/Apriyani menghadapi rekan senegara, Tania Oktaviani Kusumah/Vania Arianti Sukoco. Jika lolos di babak kedua, Greysia/Apriyani melawan pemenang duel Julie Finne-Ipsen/Rikke Soby dan Aghata Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
(mcy/krs)











































