Praveen dipisahkan dari Debby Susanto setelah mereka tampil inkonsisten di sepanjang 2017. Pemisahan mereka dilakukan demi percepatan pencarian pelapis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sebab, Indonesia akan menjalani tahun 2018 yang krusial dengan menjadi tuan rumah Asian Games.
Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, pun menduetkan Praveen dengan Melati. Sementara Debby dipasangkan dengan Ricky Karanda Suwardi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai mengalahkan Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami di perempatfinal, Praveen mengungkapkan perbedaan dirinya yang dulu ketika bersama Debby, dengan sekarang bersama Meli, panggilan karib Melati Daeva Oktavianti.
"Kalau sama Melati mungkin saya harus lebih banyak mengayomi, tapi satu sisi saya harus lebih banyak mempersiapkan diri lagi karena dia lebih junior," kata Praveen di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (26/1/2018).
"Tapi satu enaknya adalah saya masih bisa bercanda dengan dia karena dia junior saya. Sementara dengan Ci Debby saya tidak bisa karena dia lebih senior. Jadi saya juga harus jaga-jaga," dia mengungkapkan.
Perbedaan lain yang juga dirasakan adalah soal perubahan pola permainan.
"Iya karena beda karakter. Kalau Debby sukanya main pola yang kencang-kencang sementara Melati tidak bisa. Bukannya saya tidak bisa mengikuti pola mainnya tapi memang beda banget. Beda karakternya jauh banget," ujarnya.
Sebelumnya, Praveen juga mendapat pujian dari pelatihnya, Richard Mainaky. Menurut Richard, Praveen/Melati menunjukkan kemajuan. Praveen sepakat.
"Kalau sama Ci Debby mungkin rasa beban ada karena ekspektasi orang tinggi terhadap kami. Tapi dibilang beban sebenarnya saya dan Debby sama-sama sudah maksimal. Tapi menurut saya, yang sekarang ini buat jangka panjang saja," ungkapnya.
"Sementara soal nyaman sama saja. Cuma bedanya sama Melati saya bisa buka omongan duluan karena lebih di atas sedikit," ujar Praveen kemudian tertawa.
Praveen/Melati akan menantang Tontowi/Liliyana di babak semifinal Indonesia Masters, Sabtu (27/1/2018). (mcy/mfi)