Muncul Pro dan Kontra Aturan Servis, Ini Respons BWF

Muncul Pro dan Kontra Aturan Servis, Ini Respons BWF

Femi Diah - Sport
Jumat, 23 Mar 2018 13:35 WIB
Aturan baru servis (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) merespons kritik aturan baru servis. Mereka akan memertimbangkan saran dari berbagai pihak.

Aturan baru servis diberlakukan pada Jerman Terbuka dan All England. Dalam dua ajang itu, para pemain diwajibkan untuk mengawali servis dengan kok di ketinggian 115 centimeter dari permukaan lapangan.

Periode percobaan direncanakan sampai akhir tahun ini. Aturan tersebut diterapkan pada seluruh turnamen grade 1, kecuali Kejuaraan Dunia Junior, dan pada turnamen-turnamen grade 2 (BWF World Tour dan BWF Tour Super 100), serta dan kejuaraan kontinental pada April 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Reaksi dari komunitas bulutangkis global cukup menarik. Umpire mengusulkan agar digunakan alat yang membantu penilaian servis. Kami juga mencatat beberapa pemain tunggal mengatakan mereka tidak memiliki masalah dalam melakukan servis," kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, dalam laman resmi BWF.

[Baca Juga: Aturan Baru Servis Ganggu Konsentrasi Kevin/Marcus]

"Dengan banyaknya keluhan aturan servis itu, BWF berharap bisa meningkatkan aspek keadilan dan bagaimana aturan itu diterapkan. Memang, setiap kali ada perubahan, khususnya aspek esensial olahraga, akan muncul berbagai pendapat. Kami akan mengakomodasinya," ujar dia.

Lund sekaligus menegaskan kalau penerapan aturan baru servis itu sudah dikonsultasikan dengan pelatih-pelatih top federasi bulutangkis berpengaruh.

[Baca Juga: Tim Indonesia Beri Masukan soal Aturan Servis]

"Dalam rapat konsultasi, pelatih setuju untuk menguji beberapa pilihan batasan tinggi servis di negara-negara tertentu. Ada konsensus hal itu akan menjadi langkah berikutnya dan kami lakukan sekarang. Setelah itu, kami setuju untuk menguji aturan tersebut di event BWF, seperti yang sedang kami lakukan sekarang," ujar Lund.


(fem/din)

Hide Ads