Tahun ini kejuaraan beregu putra dan putri itu digelar di Bangkok, Thailand. Gelaran Piala Thomas-Uber 2018 tersebut berlangsung pada 20-27 Mei.
Indonesia baru pernah tiga kali meraih Piala Uber, dengan yang terakhir pada 1996 silam. Sedangkan di Piala Thomas, Indonesia adalah peraih gelar terbanyak (13 titel).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy, yang pernah membantu Indonesia juara Piala Thomas 1994, menilai peluang membawa pulang trofi kejuaraan beregu putra itu relatif terbuka. Di Piala Thomas kali ini Indonesia akan satu grup dengan Korea Selatn, Kanada, dan Thailand.
"Peluang tetap ada cuma lawannya, jika melihat hasil All England kemarin, memang khusus sektor tunggal kita tidak ada yang masuk. Berbeda dengan Denmark dan China yang tunggalnya bagus-bagus," katanya kepada detikSport.
"Jadi saya kira yang akan berat ketika berhadapan dengan tunggal dua negara itu jika sudah melewati fase grup. Tapi kembali lagi Piala Thomas adalah kejuaraan beregu, jadi apa pun bisa terjadi. Mudah-mudahan tahun ini bisa berhasil," ucap Eddy.
Prediksinya itu tak lepas dari fakta bahwa di final Piala Thomas 2016 lalu, Indonesia kehilangan seluruh partai tunggal dari Denmark dalam kekalahan 2-3. Dua poin Indonesia didapat dari nomor ganda.
"Memang kemarin kurang sedikit karena sudah mencapai final. Tapi kita kalahnya di tunggal dan memang di kejuaraan beregu seperti itu," katanya.
"Semoga tahun ini bisa lebih bagus lagi karena secara skill pemain Indonesia punya. Tergantung dari persiapan karena kalau pemain siap pasti hasilnya lain, meski faktor keberuntungan juga berpengaruh," sebut Eddy.
(mcy/krs)