Federer Catat Hat-trick Juara

Tenis Wimbledon

Federer Catat Hat-trick Juara

- Sport
Senin, 04 Jul 2005 00:25 WIB
Jakarta - Roger Federer menjadi petenis kedelapan dalam sejarah Wimbledon yang mampu memenangi turnamen ini tiga tahun berturut-turut setelah di final 2005 mengalahkan Andy Roddick.Pada pertandingan di Centre Court, Minggu (3/7/2005) malam WIB, unggulan teratas yang juga pemain peringkat satu dunia itu menang tiga set langsung 6-2 7-6 (7-4) 6-4 dalam waktu satu jam 41 menit.Kemenangan itu membuat pria Swiss berusia 23 tahun itu menjadi orang ketiga sejak 1936 yang merengkuh tropi Wimbledon tiga tahun secara beruntun, bergabung dengan juara tujuh kali Pete Sampras dan kampiun lima kali Bjorn Borg.Lima pemain lain yang pernah mencapai prestasi mengagumkan ini berasal dari zaman "baheula" yakni Williams Renshaw, Reggie Doherty, Laurie Doherty, Anthony Wilding, dan Fred Perry."Kelompok yang menyenangkan," kata Federer dalam sambutannya pada seremoni tropi. "Sampras adalah salah satu pemain favoritku sepanjang masa. Borg, Anda tahu siapa dia: pemain yang fantastik... Saya harap kemenanganku tak berhenti di angka tiga. Mungkin suatu hari saya akan memenangi yang keempat. Tapi ini saja sudah sangat, sangat luar biasa."Banyak catatan lain yang ditorehkan Federer dari kemenangannya atas unggulan kedua dari AS itu, termasuk bahwa dia memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 21 partai final terakhirnya, serta memenangi 36 laga di lapangan rumput berturut-turut.Pemain berjuluk "Fed-Express" itu juga baru saja mengoleksi titel grand slam-nya yang kelima, setelah dua lainnya diraih di Australia Terbuka 2004 dan AS Terbuka 2004. Ia juga menjadi orang pertama sejak Tony Trabert di tahun 1953-1955 yang selalu menang dalam lima partai final grand slam yang dilakoninya.Tahun ini pria yang mengidolakan penyanyi Lenny Kravitz itu kandas di semifinal Australia Terbuka dan Prancis Terbuka. Di Melbourne ia kalah dari Marat Safin, sedangkan di Roland Garros ditekuk Rafael Nadal.Sementara itu Roddick untuk ketiga kalinya berturut-turut gagal menjadi yang terbaik di Wimbledon lantaran dijegal Federer. Dua tahun lalu ia menyerah di babak semifinal, dan tahun lalu tumbang di babak final -- sama seperti tahun ini.Artinya, hanya Federer-lah lawan yang selalu menyulitkan dirinya. Pasalnya, sejak 2003 Roddick punya rekor 23-0 melawan siapapun di lapangan rumput. Namun dari 10 pertemuannya dengan Federer, pemain nomor dua dunia itu baru menang satu kali."Malangnya dia," kata Federer yang mengantongi hadiah uang US$ 1,1 juta itu. "Tapi saya sungguh menampilkan permainan yang terbaik. Ini lebih mudah daripada final tahun lalu.""Saya perlu minum bir saat ini," seloroh Roddick tentang kekalahannya itu. "Saya sudah bekerja keras dan sangat mendambakan kemenangan ini. Tapi orang ini adalah yang terbaik untuk sebuah alasan. Dia betul-betul pemain yang komplet... Mungkin saya akan memukulnya atau apalah, saya tak tahu," sambung pemuda 22 tahun yang berhak atas hadiah uang US$ 557.550 itu.Dalam cuaca yang jauh dari cerah, Federer mulai memegang kendali set pertama di gim keenam, setelah mematahkan servis lawan untuk membuat kedudukan 4-2. Setelah servisnya mulus, ia kembali mem-break Roddick dan menyudahi set ini dengan 6-2.Duapuluh dua menit yang barusan tampaknya mulai membuat Roddick frustasi. Namun ia mengawali set kedua dengan baik. Juara AS Terbuka 2003 itu lebih dulu memimpin 3-1 sebelum Federer mampu mengejar ketinggalannya, sampai skor sama kuat 6-6. Pada tie break Federer dengan mudah menggapai poin demi poin dan menang 7-2.Set ketiga sempat tertahan selama 25 menit karena gerimis turun. Setelah dilanjutkan, Roddick sempat meningkatkan keagresifannya, namun tidak cukup untuk menundukkan Federer.Pada championship point Federer membuat servis terkerasnya dalam pertandingan ini, yakni 207,69 km/jam. Servis itu tak dapat dikembalikan Roddick yang juga terkenal sebagai pemilik servis maut. Sang pemenang berteriak, berlutut di lapangan, terlentang, lalu bangun dan menyapu wajah dengan kedua tangannya. Dia kemudian menghampiri Roddick dan memeluknya, kemudian mengangkat tangan dan melambai kepada penonton dengan mata yang cukup basah.Foto: Roger Federer mengangkat tinggi-tinggi tropi Wimbledon-nya (AFP/Adrian Dennis). (a2s/)

Hide Ads