Indonesia harus menjalani babak playoff lawan Sri Lanka untuk bisa mengamankan posisinya di Grup II Piala Davis Zona Asia/Oceania. Christo, panggilan karib Christopher Rungkat, masuk dalam jajaran pemain yang diturunkan.
Tak tanggung-tanggung, dia bahkan turun sebanyak tiga laga dan ketiganya sukses menyumbang poin. Lagi-lagi petenis rangking 118 ATP (double) itu kembali menyelamatkan wajah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ini faktor yang kami banggakan juga karena meski bermain tiga kali, Christo tetap bermain maksimal dan menunjukkan bahwa bisa menyumbang poin untuk Indnesia," kata Febi.
Bukan rahasia lagi, tenis Indonesia selalu bertumpu pada kehadiran Christo, panggilan karib Christopher Rungkat di setiap pertandingan. Tidak hanya Piala Davis, tapi juga ajang multievent-multievent. Sosok Christopher selalu dianggap sebagai penyelemat ketika tenis Indonesia benar-benar krisis petenis berpengalaman. Di Piala Davis bahkan situasi ini menjadi edisi kelima, Christo menjadi penentu kemenangan Indonesia.
"Pada situasi ini memang kami membutuhkan pemain berpengalaman dan sudah berapa lama main di Davis Cup. Ya, mudah-mudahan adanya Indonesia dan Sri Lanka ini, kita mau mencetak lagi Christo-Christo lainnya, dan sebaliknya dia bisa jadi penyemangat untuk petenis lainnya," kata Febi menyoal kenapa masih bertumpu pada pemain lama.
(mcy/fem)