Menanti Kejutan dari Tunggal Putri Indonesia di Kejuaraan Asia

Menanti Kejutan dari Tunggal Putri Indonesia di Kejuaraan Asia

Mercy Raya - Sport
Senin, 16 Apr 2018 16:17 WIB
Hanna Ramadini, salah satu tunggal putri Indonesia di babak utama Kejuaraan Asia 2018 (Foto: Dok. Humas PBSI)
Jakarta - Wakil Indonesia pada nomor tunggal putri di Kejuaran Asia 2018 sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mereka kini diharap bisa memberi kejutan.

Kejuaraan Asia 2018 akan berlangsung di Wuhan, China, 24-29 April mendatang. Ini turut menjadi bagian persiapan menuju Piala Thomas dan Piala Uber.

Pada sektor tunggal putri Indonesia menurunkan dua wakilnya, yakni Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine. Pelatih tunggal putri Minarti Timur mengungkap persiapan pemainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanna dan Dinar sudah melakukan persiapan, mereka juga sudah berangkat ke Malaysia lebih dulu, setelah itu langsung ke China," kata Minarti kepada detikSport, Senin (16/4/2018).

Dari hasil undian, Dinar lebih diuntungkan karena secara head to head dia belum pernah menghadapi pemian Hong Kong Cheung Ngan Yi. Sementara Hanna di partai awal lebih berat.

Pemain rangking ke-41 dunia itu akan menghadapi pemain Korea Lee Jang Mi. Dari head to head, keduanya pernah saling mengalahkan di Kejuaraan Dunia junior dan Kejuaraan Asia U-19 pada 2012.


Jika lolos, Hanna dipresiksi bertemu lawan yang tak kalah berat, unggulan keempat Ratchanok Intanon. Dari pertemuan mereka di New Zealand, Hanna kalah 13-21 dan 17-21.

"Sebenarnya berat semua tapi kami sudah melakukan persiapan dan semoga dengan hasil terakhir mereka, seperti Dinar setelah menjuarai Vietnam Internasional Challenge kemarin, bisa memberi kejutan. Harapan yang sama dengan Hanna," ujar Minarti.

"Susah juga kalau mau dipatok delapan besar semua tergantung dari undian. Jika main ketemu Tai Tzu Ying bagaimana mau 8 besar? ya saya cuma minta supaya mereka bisa memberi kejutanlah," ucapnya.

Dari permainan, Minarti menyebut Dinar sebagai tipe menyerang yang harus lebih lebih sabar dan konsisten. Sementara kemampuan menyerang Hanna lebih kecil karena fostur tubuhnya yang mungil.

"Selain itu, semangat mereka ada tapi kurang mati-matian. Keinginan untuk menang, kemauan tidak mau kalah, itu yang masih kurang," katanya.



(mcy/krs)

Hide Ads