Bertanding di Wuhan, China, Rabu (25/4/2018) malam, Hanna lebih dulu terdepak setelah menjalani duel dengan tunggal putri Korea, Lee Jang Mi, dalam permainan tiga gim 17-21, 21-17, dan 23-25. Dinar menyusul angkat koper setelah dikalahka pemain Hong Kong Cheung Ngan Yi, 17-21 dan 18-21.
"Yang menjadi lawan Hanna memang bagus. Waktu itu pernah menghadapi Gregoria Mariska juga dan permainan memang tidak bisa jalan. Artinya, Lee Jang Mi ini memang kuat dan ulet," kata Minarti Timur kepada detikSport, Kamis (26/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan untuk dinar, sampai set kedua 16-16, kemudian 16-18 itu hilang. Ya, memang lawannya bukan pemain jelek. Cheung Ngan Yi cukup berpengalaman, buktinya saat melawan Tai Tzu Ying bisa ramai, lawan unggulan bisa ramai, jadi saya melihat ada progress lah yang diberikan oleh Dinar meski belum bisa menembus," tuturnya.
Sejak undian BAC keluar, pelatih memang sudah memprediksi undian tunggal putri cukup berat. Minarti bahkan hanya mematok atletnya untuk dapat memberikan kejutan, tapi tidak menduga bakal pulang amat cepat.
"Ya, ada peningkatan tapi belum puas. Menurut saya harusnya mereka bisa berbuat lebih. Mereka bisa lebih dari itu," ujar pelatih yang karib disapa Ci Memei ini.
Minarti menampik jika Hanna dan Dinar kelelahan lantaran sebelum turun di BAC mereka lebh dulu tampil di Malaysia International Challenge.
"Oh enggak juga. Mereka persiapan sudah cukup bagus, latihan di sini cukup baik, fisik juga. Saya rasa kalau sampai lelah banget tidak mungkin pertandingan kemarin bisa seramai itu, 23-25. Saya hanya melihat ada sedikit peningkatan tapi kurang. Harusnya mereka bisa berbuat lebih dari itu," ucapnya.
(mcy/krs)











































