PBSI mengumumkan 20 nama pebulutangkis putra dan putri yang akan bertarung di Piala Thomas dan Uber 2018. Dalam komposisi pemain tersebut, PBSI memasukkan Firman sebagai tunggal keempat. Kepastian itu menjawab spekulasi masuknya nama di luar pelatnas, Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro. Sementara, pada susunan pemain putri, ada nama Nitya. Mantan pasangan Greysia Polii ini baru pulih dari operasi cedera dan belum menunjukkan hasil meyakinkan pada turnamen yang diikuti.
Susy menyebut ada beberapa pertimbangan yang akhirnya PBSI memilih Firman dan Nitya. Untuk Firman, selain karena kebutuhan tim, pemain berusia 21 tahun ini juga secara usia lebih muda ketimbang Tommy dan Sony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertimbangan lainnya adalah karena latihan segala macam dari pantauan kami, Firman yang kami lihat hari-hari kami tahu. Sementara Tommy dan Sony kami tak bisa memantau seperti apa. Kondisinya, komitmennya seperti apa, karena di PBSI sudah jelas aturan-aturannya," Susy menjelaskan.
"Hal lainnya adalah hasil dari Kejuaraan Asia kemarin membuktikan Firman menjadi penyelemat di Kejuaraan Asia dan itu menjadi satu poin untuk dia," kata Susy.
"Sama juga untuk Nitya. Setelah kami memantau tentu ada penilaian juga. Untuk tim, Nitya lebih fleksibel dipasangkan dengan siapa saja. Lalu pengalamannya, prestasinya sebelumnya seperti juara Asian Games juga. Jadi bukan hanya kedekatan, tapi dari prestasi, kebutuhan kita, ya tentunya pasangan-pasangan yang bisa lebih banyak variasinya pada saat main," Susy mengungkapkan.
"Nitya juga sebagai senior bisa menjadi panutan, ngemong adik-adiknya juga," dia berharap.
(mcy/fem)











































