Nitya dan Greysia sempat menjadi ganda putri terbaik Tanah Air. Salah satu torehan manis mereka adalah medali emas Asian Games 2014 Incheon.
Kebersamaan mereka terputus setelah Nitya harus menjalani operasi lutut kanan yang membekapnya sejak 2010. Operasi itu diambil dengan target medali Asian Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBSI kemudian mulai mengujicobakan Nitya ke beberapa turnamen seperti USM Flypower Indonesia International Challenge pada Oktober dan Macau Terbuka Grand Prix Gold 2017. Berganti-ganti pasangan antara Yulfira Barkah dengan Ni Ketut Mahadewi Istarani, Nitya juga mulai memberanikan diri di turnamen super series meski hasilnya belum maksimal.
Namun, rangkaian program latihan dan pengalaman Nitya yang akhirnya PBSI mempertimbangkan pemain berusia 30 tahun tersebut masuk dalam susunan pemain yang diturunkan di Piala Uber 2018.
Tak hanya itu, kondisi tersebut juga memungkinkan Nitya kembali bergabung dengan Greysia. Apalagi melihat kondisi Apriyani yang secara mental belum teruji.
"Memungkinkan, semua bisa terjadi. Untuk tim kan kami harus menyusun strategi. Pada head to head, rangking per rangking, cocok tidak. Atau pergantian susunan pasangan itu bisa saja terjadi, jadi mungkin saja karena ini beregu," ," kata Susy kepada detikSport, Jumat (4/5/2018).
"Tapi karena ini tim memang harus betul-betul dipikirkan secara bersama," dia menambahkan. (mcy/fem)