Tiga Negara Ini Paling Diwaspadai Indonesia di Piala Thomas dan Uber

Tiga Negara Ini Paling Diwaspadai Indonesia di Piala Thomas dan Uber

Mercy Raya - Sport
Rabu, 16 Mei 2018 23:10 WIB
Tim Indonesia siap tempur di Piala Thomas dan Uber 2018 (Foto: Puspa Perwitasari/Antara Foto)
Jakarta - Chef de Mission Indonesia Achmad Budiharto mewaspadai tiga negara yang mungkin akan jadi lawan berat Indonesia di Piala Thomas dan Uber 2018. Siapa saja?

Tahun ini, Piala Thomas dan Uber digelar di Bangkok, Thailand, pada 20-27 Mei 2018. Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memercayakan tugas itu kepada para pemain pelatnas dan mengharapkan gelar juara bisa dibawa pulang. Permintaan itu disampaikan oleh Ketua Umum PBSI, Wiranto, Senin (13/5/2018). Meski tak mudah, PBSI optimistis meraihnya, terutama di Piala Thomas.

Namun, bicara persaingan di Piala Thomas dan Uber, Indonesia patut mewaspadai negara-negara yang berpotensi bakal menjadi lawan terkuat.



"Yang pertama itu China. Di sektor tunggal putra, China memiliki Chen Long, Shi Yuqi, dan Lin Dan. Ketiganya itu harus diwaspadai tapi juga tak perlu takut karena mereka pernah dikalahkan oleh tunggal-tunggal kita. Kemudian ganda mereka punya komposisi kuat," kata Achmad Budiharto di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (16/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara kedua yang perlu diwaspadai adalah Jepang. Pasalnya pemain-pemain muda mereka tengah naik daun. Begitu juga dengan Taiwan. Menurut Budiharto, yang juga Sekretaris Jenderal PBSI, Taiwan memiliki tunggal dan dua pasang ganda yang sangat bagus. Seperti Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei, yang masing-masing menduduki peringkat enam dan 15 dunia.

"Selain itu, tentu India dan Thailand selaku tuan rumah, serta Malaysia. Sementara Denmark, kekuatannya berkurang lantaran tunggal putra mereka Jan O Jorgensen tidak ikut dan biasanya Denmark kalau main di Asia kurang bagus," tutur Budiharto.



Berbeda dengan tim Thomas, tim putri Indonesia di Piala Uber harus kerja keras sejak babak awal. Melawan Malaysia menjadi pertaruhan tim untuk bisa lolos ke semifinal.

"Memang tim Uber harus berjuang di babak awal karena mereka dengan Prancis pun harus waspada dan penentuan pertandingan di Malaysia. Itu pertaruhan yang harus betul-betul diamankan supaya saat pertandingan selanjutnya lebih ringan," ujar Budiharto.

"Prediksinya melawan Malaysia 60:40, unggul Indonesia, begitu juga peluang besar saat melawan Prancis. Tapi sekali lagi pemain Eropa ngotot, semoga pemain kita tak demam panggung. Kemudian melawan China harus kami akui realistis komposisi kekuatan 55:45, unggul China. Terutama sektor tunggal putri karena mereka mayoritas berada di top 10 dunia, sementara tunggal kita rangkingnya di atas 20 besar semua," katanya.


(mcy/mfi)

Hide Ads