Indonesia mesti mengakui ketangguhan Thailand di perempatfinal Piala Uber 2018 dengan skor 2-3. Setelah tertinggal usai kekalahan Fitriani di partai pertama, Indonesia berbalik unggul dengan merebut dua partai berikutnya berkat kemenangan Greysia Polii/Apriyani dan Gregoria Mariska Tunjung.
Akan tetapi, peluang Indonesia menipis setelah Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, yang berperingkat 11 dunia, secara mengejutkan ditundukkan ganda putri peringkat 106 dunia Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal, target Indonesia di Piala Uber memang tidak muluk-muluk. Selain kalah dari materi pemain, Indonesia juga memanggil wajah-wajah baru seperti Ruselli, Gregoria, dan Dinar Dyah Ayustine.
"Kalau dilihat materi, secara psikologis kami (Thailand) bisa membuat sesuatu. Itu yang saya tanamkan kepada tim, selama persiapan dua bulan sampai ada training camp. Karena yang saya lihat itu, faktor-faktor dari segi individual, mereka sudah mempunyai kelebihan. Faktor psikologis itu yang saya kuatkan," ungkap Rexy mengenai kemenangan Thailand.
"Tapi saya harus memberikan kredit bagi Indonesia pada hari ini. Dengan pemain-pemain muda seperti itu mereka sudah membuat kami, sebagai unggulan keempat harus bekerja keras, untuk memenangkan pertandingan ini sampai babak terakhir."
"Seperti Ruselli memang harus diberikan pengalaman, selama ini dia bermain baik karena skornya (Indonesia) sudah menang dulu. Jadi ini suatu ujian buat Ruselli," sambung pemain ganda putra legendaris Indonesia ini.
"Karena kita lihat harus lihat positifnya, bahwa dengan materi pemain muda Indonesia dalam dua tahun ke depan sudah bisa bilang bahwa kita harus bisa suatu pesaing untuk membawa pulang kembali Uber Cup. Untuk saat ini memang sesuai seeded-nya, kita (Thailand) lebih baik," beber Rexy.
Di semifinal, Thailand akan berhadapan dengan China. Pertandingan akan digelar pada Jumat (25/5/2018).
(rin/mfi)