Indonesia harus mengubur mimpinya untuk membawa pulang Piala Thomas tahun ini. Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Thailang, Jumat (25/5/2018), Hendra Setiawan dkk kalah 1-3 dari China di partai semifinal.
"Saya kira ini hasil yang buruk dibanding dua tahun yang lalu, kita (Indonesia) sampai di final," kata Eddy lewat pesan singkatnya kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juara Piala Thomas 1994 ini menyarankan agar PBSI mengevaluasi secara keseluruhan, secara khusus fisik pemain.
"Semuanya perlu dievaluasi. Saya melihat kelemahan kita yang paling menyolok di bagian fisik. Tadi tunggal maupun ganda. Jonatan Christie tadi sudah memaksa bisa bermain rubber game tapi di gim terakhir dia kedodoran, begitu juga dengan ganda putra pada gim ketiga langsung drop," dia menjelaskan.
"Saya sangat yakin jika fisik pemain kita (Indonesia) kuat, tim Piala Thomas Indonesia masih bisa bersaing untuk mengimbangi pemain-pemain China," ujar dia kemudian.
"Soal susunan pemain kan memang tidak ada pilihan, memang itu yang terbaik. Jika melihat permainan tadi kan semestinya berimbang, buktinya Jonatan Christie dan pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bisa bermain 3 gim, meski di gim terakhir dua-duanya kalah. Dan saya kira fisiknya kurang kuat," ucap pemain bulutangkis era 1990-an ini.
(mcy/cas)