Turun di partai keempat di laga perempatfinal melawan Thailand, Kamis (24/5/2018). Della/Rizki sebenarnya berpeluang mengunci tiket semifinal untuk Indonesia. Saat itu, Indonesia tengah unggul 2-1 atas Thailand.
Berstatus sebagai ganda putri nomor dua Indonesia dengan menempati peringkat 11 dunia. Della/Rizki justru tumbang di tangan pasangan peringkat 106 Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai 20-22, 12-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekalahan Della/Rizki menjadikan kedudukan seri 2-2, tapi membuat Thailand di atas angin. Di partai terakhir, pemain debutan Ruselli Hartawan tidak mampu membendung Busanan Ongbamrumphan, sehingga Indonesia mesti angkat koper lebih awal.
Della/Rizki disorot tajam, terlebih karena bermain buruk di gim kedua. Menurut Susy, Della/Rizki tak bisa menemukan cara keluar dari tekanan lawan.
"Situasi yang di bawah tekanan, yang tidak bisa lepas. Kedua ketegangan. Padahal saat itu mereka sudah unggul, kurang bisa main lepas jadi panik sendiri," kata Susy. "Tapi mereka sudah mencoba, tapi tidak bisa melepaskan diri dari tekanan itu."
"Mereka belum konsisten, permaian sudah tertebak tapi tidak mau berubah. Mereka justru ikut permainan lawan. Di set pertama masih bisa ramai, andai set kedua menang (hasil) bisa berbeda jauh."
Sebagai pemain yang lebih senior, Rizki dianggap lebih bertanggungjawab untuk mengatur tempo permainan, apalagi dalam situasi terdesak. Namun, Susy tidak sepenuhnya sepakat.
"Belum tentu pemain senior itu matang. Yang terjadi pada Rizki/Della justru mereka buru-buru, makin buru-buru makin tidak ada feeling. Mereka tidak bisa mengatasi ketegangan dan tekanan lawan," kata manajer tim Piala Thomas dan Uber Indonesia ini.
(rin/nds)