Hendra bersama Mohammad Ahsan tampil sebagai penentu saat melawan China di partai semifinal Piala Thomas 2018. Mereka gagal menyumbang poin di partai keempat saat menghadapi Li Junhui/Liu Yuchen. hendra/Ahsan kalah rubber game 17-21.21-18, dan 12-21 di Impact Arena, Bangkok, Jumat pekan lalu.
Kekalahan Hendra/Ahsan menghentikan langkah Indonesia dari turnamen beregu paling bergengsi tersebut. Hendra dkk. gagal bawa pulang Piala Thomas tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pasti (menyesalkan). Mungkin ini sudah menjadi yang terbaik mau bagaimana lagi," kata Hendra kepada detikSport, Senin (28/5/2018).
Hendra mengaku sudah menyadari sejak awal bakal sulit ketika menghadapi China di partai semifinal. Terlebih kekuatan lawan sangat merata.
"Sebenarnya dari head to head, rekor Anthony Sinisuka Ginting beberapa kali menang, kemudian Jonatan Christie juga, tapi ya kalau kemarin China-nya bagus-bagus. Jadi tidak bisa ..apa ya memang mereka bagus," tuturnya.
Baca Juga: Taufik Hidayat Sebut Kegagalan di Piala Thomas karena PBSI
"Iya susah. Tidak gampang dan kekuatan mereka merata sekali dari pertama sampai partai terakhir," dia menambahkan.
"Ya harus kerja keras lagi. Sekarang kan sudah rata. Kemarin juga Ginting dan Jonatan main tidak jelek juga sebenarnya. Tapi memang China lagi bagus banget," dia menuturkan.
Hendra dan kawwan-kawan telah tiba di Tanah Air. Mereka dijadwalkan akan berlatih kembali pada Kamis (31/52018). Sebelum kemudian persiapan menuju Indonesia Terbuka yang berlangsung di Istora Senayan, 3-8 Juli.
"Kondisi teman-teman baik semua. Ya, sudah lah. sudah coba dilupakan. Bersiap Indonesia Terbuka, Kejuaraan Dunia, dan Asian Games," dia mengungkapkan
(mcy/fem)