.webp)
Pada pertandingan semifinal yang bergulir di Istora, Senayan, Sabtu (7/7/2018), Fajar/Rian tak mampu menembus permainan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka kalah dua gim 13-21, 11-21.
Hasil itupun menggagalkan upaya Fajar/Rian untuk memperbaiki hasil musim lalu, yang juga mencapai semifinal. Di Indonesia Open 2017, Fajar/Rian juga terhenti di babak empat besar setelah dikalahkan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, pertama kami bersyukur apapun hasilnya, walaupun menang atau kalah. Untuk lawan hari ini, Kevin/Marcus permainannya sungguh luar biasa terutama Kevin di bagian depannya seperti ingin makan bola," kata Fajar.
"Jadi, benar-benar kami susah melewati permainan depan dia. Jadi sebelum kami keluar dari tekanan, kami sudah panik duluan sampai akhirnya kami tidak bisa keluar permainannya," Fakar menambahkan.
Pertandingan yang berlangsung 24 menit itu sempat diprediksi karena Fajar/Rian terbebani dengan nama besar rekannya tersebut. Fajar menampiknya dengan menyebut Kevin/Marcus memang terbaik.
"Tidak ada sih (terbeban). Kami sering latihan bersama dan biasa saja. Saya juga bingung, aura mereka saat main di latihan dan latihan ternyata beda. Aura juara mereka sangat besar sekali ketika di lapangan pertandingan," kata Fajar.
Baca juga: Jejak Final, Kevin/Marcus Bidik Juara |
"Saya pribadi tidak puas dengan permainan kami. Kami menilai permainan kami dari angka 100 hanya mendapat 62 saja," ujarnya kemudian.
Setelah Indonesia Open, Fajar/Rian langsung berbenah menuju Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018.
"Hasil hari ini menjadi satu pelajaran dan pengalaman untuk Asian Games. Kami harus banyak berlatih dan kami satu latihan dengan Kevin/Marcus jadi bagaimana caranya bisa meniru kelebihan mereka," ujar Fajar.
