Tontowi Ahmad/Liliyana mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dua game 21-17, 21-8. Semakin istimewa karena mereka menang di Istora, Senayan, pada Minggu (8/7/2018). Istora seakan susah ditaklukkan bagi Tontowi/Liliyana.
Dengan usia Liliyana yang sudah menginjak 32 tahun, dia mengungkapkan bahwa Indonesia Open tahun ini merupakan yang terakhir bagi dirinya. Ada kelegaan luar biasa dirinya bisa mengakhiri rekor buruk saat bertanding di Istora, Senayan. Bersama Tontowi, Liliyana berlaga di final edisi 2011 dan 2012 di Istora. Semuanya berakhir dengan raihan runner-up.
"Saya senang sekaligus sedih karena ini terakhir kali bagi saya untuk bertanding di Indonesia Open. Ya, saya senang bisa memberi gelar juara lagi dan mitos Istora angker untuk Tontowi/Liliyana tidak dibahas lagi ya. Sudah lewat. Sudah dibayar lunas," kata Liliyana seusia bertanding.
"Soal laga tadi, walaupun head to head kami melawan Malaysia unggul 9-1 tapi apapun bisa terjadi. Jadi kami dari awal fokus dan mempelajari pertemuan terakhir dengan lawan, dan berhasil kami terapkan tadi, menang."
"Lawan juga pasti ada terganggu dengan atmosfer penonton. Apalagi sebelumnya mereka bilang akan melawan satu stadion pasti lah ada rasa bergetar," dia menambahkan.
Kelegaan yang sama juga diungkapkan Tontowi. Dia pun tak lupa mengucapkan rasa syukur.
"Akhirnya setelah sekian lama di Istora bisa menang. Alhamdullilah. Yang pasti kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa diberi kesehatan dan kesempatan untuk juara di sini," kata Tontowi.
"Pertama tadi masuk Istora sebenarnya sempat tegang melihat penonton. Tapi dari hati saya ada keyakinan untuk bisa memenangkan pertandingan karena pola permainan kami berjalan dengan baik," tambahnya.
(mcy/cas)