Dihibur Reog Ponorogo Habis Seru-seruan Nonton Final Bulutangkis

Dihibur Reog Ponorogo Habis Seru-seruan Nonton Final Bulutangkis

Bahtiar Rifa'i - Sport
Selasa, 28 Agu 2018 19:40 WIB
Foto: Bahtiar Rivai/detikSport
Jakarta - Usai seru-seruan menonton final bulutangkis Asian Games 2018, para suporter juga dihibur seni tradisional di luar arena Istora GBK, Senayan. Di antaranya ada reog ponorogo.

Pada hari Selasa (28/8/2018) ini Istora mementaskan tiga partai final cabang bulutangkis nomor perorangan. Dua partai di antaranya melibatkan wakil-wakil Indonesia.

Di final tunggal putra Jonatan Christie tampil sebagai pemenang untuk meraih emas. Setelah itu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon memenangi All Indonesian Final yang sengit lawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.


Dihibur Reog Ponorogo Habis Seru-seruan Nonton Final BulutangkisFoto: Bahtiar Rivai/detikSport


Setelah seru-seruan menyaksikan pertandingan final, para suporter yang keluar dari Istora pun mendapat hiburan aneka seni tradisional. Seperti yang terlihat di Zona Kaka, menampilkan Reog Ponorogo dan Kolintang.

Selain dimanjakan dengan seni tradisional, para penonton sore ini juga terlihat menari dan menyanyi bersama. Ada pula yang asyik selfie di tengah keriuhan, juga berinteraksi dengan ketiga maskot Asian Games 2018.


Dihibur Reog Ponorogo Habis Seru-seruan Nonton Final BulutangkisFoto: Bahtiar Rivai/detikSport


Zona Kaka memang digunakan untuk mempromosikan budaya Indonesia saat Asian Games 2018. Suporter lokal maupun luar negeri dapat menikmati berbagai hiburan asli Indonesia di zona ini.

Hiburan ditampilkan mulai dari pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB. Seni dan tari yang sudah ditampilkan di antaranya Tari Nguri dari Sumbawa, Gendang Beleq dari Lombok, sampai Gambang Kromong.




"Di Zona Kaka memang untuk menghibur suporter setelah pertandingan. Hiburan menampilkan seni dan tari tradisional Indonesia," kata Tyo dari LO Zona KK kepada detikSport.

Menurutnya hiburan aneka seni tradisional Indonesia ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Suporter negara lain pun tidak kalah antusias. "Memang untuk mempromosikan budaya Indonesia."



(bri/krs)