Saat ini, PP PBSI boleh dibilang hanya memiliki satu pasangan yang bisa diandalkan, meskipun kurang konsisten. Mereka, pemilik perunggu Asian Games 2018, Greysia/Apriyani.
Laju dua ganda putri di bawahnya Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani masih naik turun. Padahal, Olimpiade 2020 Tokyo sudah kian dekat. Apalagi, perebutan poin sudah di depan mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, agar Greysia/Apriyani tak sendirian, Della/Rizki dan Anggia/Ni Ketut bertukar pasangan. Della akan berduet dengan Anggia sedangkan Rizki bersama Ni Ketut.
"Pasangan utama ke olimpiade tetap Greysia/Apriyani, selama ini penampilan mereka cukup baik. Greysia sudah komitmen sama saya untuk bertahan, dia mau cari medali di olimpiade terakhirnya sebelum pensiun," ungkap Eng dalam rilis kepada detikSport.
Stok Pemain Ganda putri Terbatas
Eng Hian tak bisa membuat langkah lebih ekstrem ketimbang menukar pasangan. Dia akan mengoptimalkan stok dua ganda itu hingga akhir tahun.
![]() |
"Memang sengaja dibongkar pasang karena hasil di beberapa turnamen selama ini tidak sesuai harapan, saya coba formula baru. Kenapa mereka? Karena untuk level yang di atas memang yang ada cuma mereka," kata Eng.
"Ada yang menanyakan kenapa sudah ranking 11 lalu dipisah? Buat saya, bukan masalah rangkingnya, tapi kualitasnya. Kalau masuk rangking delapan atau tujuh besar tapi enggak pernah dapet gelar dan cuma jadi partisipan ya mendingan saya bongkar," dia menjelaskan.
"Ibaratnya lebih baik bawa satu pasangan tapi punya taji, punya kualitas bisa bersaing untuk dapat medali. Daripada ada dua pasangan tapi hanya jadi partisipan," dia menambahkan.
Jalan Terakhir Promosikan Pemain Junior
Dalam tiga turnamen terdekat (Jepang, China, dan Korea), Della/Rizki dan Anggia/Ni Ketut akan tetap tampil bersama. Barulah pada Denmark Open dan turnamen selanjutnya mulai bulan Oktober, mereka tampil dengan pasangan baru.
Jika dari ujian-ujian itu perjudian tak berhasil, mau tak mau Eng Hian akan mempromosikan pemain muda.
"Saya mau lihat progres mereka di tiga turnamen ini (Jepang, Tiongkok dan Korea), nanti ditambah lagi tiga turnamen sampai akhir tahun dengan pasangan yang berbeda. Kalau masih tidak ada gelar juga ya lebih baik saya naikkan yang junior. Bisa dengan dipasangkan dengan pemain senior, atau benar-benar junior semua yang akan main di level lebih tinggi," kata pelatih yang akrab disapa Didi itu.