Dalam penyisihan di Stadion Akuatik, Senayan, pada Minggu (7/10/2018) pagi, Syuci memastikan tempat di final para-swimming. Dia lolos usai menjadi tercepat pertama dengan catatan waktu 2 menit 22.58 detik.
Saat tampil di final pada sore harinya, Syuci harus puas meraih perunggu usai menjadi tercepat ketiga dengan catatan waktu 2 menit 20.80 detik. Tapi, hasil itu sudah cukup untuk memecahkan catatan waktu terbaiknya, yaitu 2 menit 25.40 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kalah dari perenang Jepang yang masing-masing menempati posisi pertama dan kedua. Amisa Kitano yang mencatatkan waktu tercepat 2 menit 17.66 detik dan diganjar medali emas, sedangkan Mami Inoue mendapatkan perak dengan catatan waktu 2 menit 19.30 detik.
"Bangga sekali ya. Yang penting sudah semaksimal mungkin, saya sudah melakukan untuk Indonesia. Alhamdullilah dapat perunggu saya sangat bersyukur," kata Syuci, usai tanding.
Syuci masih akan turun di nomor 100 gaya dada dan 200 gaya ganti. Di kedua nomor itu, dia diandalkan untuk meraih medali emas.
"Sepanjang ini semakin banyak target medali emas. Yang penting semaksimal mungkin saya lakukan untuk Indonesia," dia mengungkapkan.
Atlet berusia 28 Januari 2001 ini mengakui China bakal menjadi pesaingnya di dua nomor tersebut. Namun dia ingin fokus ke diri sendiri.
"Lawan terberat China tapi yang penting (adalah lawan) saya sendiri," katanya.
Kategori S14 menjadi klasifikasi yang menunjukkan disabilitas terendah di renang.
(mcy/fem)