2 Kali Kalah di Babak Awal Jadi Alarm Greysia/Apriyani ke Olimpiade 2020

BWF World Tour Finals

2 Kali Kalah di Babak Awal Jadi Alarm Greysia/Apriyani ke Olimpiade 2020

Mercy Raya - Sport
Kamis, 13 Des 2018 17:07 WIB
Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak boleh terlambat panas lagi. (dok. Humas PBSI)
Guangzhou - Dua kekalahan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di laga awal BWF World Tour Finals 2018 menjadi perhatian khusus dari pelatih, Eng Hian. Seperti apa?

Greysia/Apriyani selalu kalah dalam dua pertandingan pertama babak Grup B di Tianhe Gymnasium, Guangzhou. Pada Kamis (13/12), ganda putri terbaik Tanah Air itu tak mampu keluar dari tekanan lawan, Chen Qingchen/Jia Yifan usai takluk 14-21, 8-21.

Di hari pertama Greysia/Apriyani juga kalah dua gim dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Ganda kombinasi senior dan junior itu kandas dengan skor 11-21, 16-21.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Eng Hian menilai kekalahan Greysia/Apriyani itu menjadi alarm menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Sebab, sistem yang digunakan hampir mirip ,lewat babak grup dengan langsung berjumpa pemain-pemain top. Jadi, seluruh pemain harus panas sejak laga perdana.

"Ada kecenderungan tekanan terutama buat Apriyani karena ini pertama kali untuknya main di sistem grup yang notabene top player semua," kata pelatih yang karib disapa Koh Didi ini kepada detikSport, Kamis (13/12/2018).

"Biasanya mereka bertemu di quarterfinal, tapi ini pertama sudah bertemu. Jadi, pengalaman saja yang harus dievaluasi menghadapi event seperti ini. Karena, Olimpiade bakal seperti ini juga," dia menjelaskan.

"Di lapangan seperti bingung sendiri dan membuat pola permainan tidak berjalan, apa yang sudah disiapkan buyar, bingung," Didi, sapaan karib Eng Hian, menambahkan.


Selain itu, Eng Hian menyebut Greysia/Apriyani terkendala dengan shuttlecock lambat di BWF World Tour Finals itu.

"Ini yang menjadi catatan saya untuk pelatih apalagi di turnamen All England. Jadi, setelah pulang dari sini akan kami siapkan dan meminta PBSI untuk menyiapkan shuttlecock lambat supaya lebih terbiasa," ujar pelatih berusia 41 tahun itu.

Di turnamen bulutangkis penutup tahun yang diikuti top 8 itu, Greysia/Apriyani dipatok target lolos semifinal. Tapi, peluang mereka untuk melaju ke babak empat besar amat tipis setelah kalah dua kali. Mereka menyisakan satu laga atas wakil China, Du Yue/Li Yihui.

"Peluang kemungkinan kecil. Di laga selanjutnya saya cuma berharap mereka bisa memperbaiki penampilan saja," kata pelatih asal Solo tersebut.

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads