10 Momen Pahit Manis Bulutangkis Indonesia di 2018

10 Momen Pahit Manis Bulutangkis Indonesia di 2018

Femi Diah - Sport
Senin, 31 Des 2018 18:43 WIB
10 Momen Pahit Manis Bulutangkis Indonesia di 2018
Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Puspa Perwitasari
Jakarta - Bulutangkis Indonesia membukukan torehan manis dan pahit sepanjang 2018. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon merajai BWF Tour, namun Merah Putih nirgelar di Kejuaraan Dunia.

Dari ajang Tour BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), Indonesia menempati urutan ketiga berdasarkan jumlah gelar juara. Dengan koleksi 20 titel, Merah Putih berada di urutan ketiga, kalah dari Jepang (37 gelar) dan China(25).

Dari jumlah gelar juara itu, Kevin/Marcus mencatatkan nama menjadi juara sebanyak delapan kali. Tahun 2018 juga menjadi momen Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil pecah telor di Indonesia Terbuka sekaligus menjadi ganda campuran nomor satu dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen manis juga dicatatkan pebulutangkis Indonesia dari panggung Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang dan Asian Para Games 2018. Menurunkan skuat terbaik, Indonesia menjadi runner-up di pesta olahraga se-Asia itu dengan raihan dua medali emas, dua perak, dan empat perunggu. Pebulutangkis Indonesia juga mencatatkan hasil sip di Asian Para Games 2018.

Tak melulu manis, tahun 2018 juga ada luka untuk bulutangkis Indonesia. Skuat merah Putih gagal meraih gelar juara dari kejuaraan Dunia di Nanjing. Juga tak berhasil membawa pulang predikat jawara dari BWF Tour Finals di Guangzhou.

Berikut momen menarik pebulutangkis Indonesia di kancah dunia sepanjang 2018:

Anthony Sinisuka Ginting menjadi atlet yang paling banyak dibicarakan di Twitter sepanjang 2018. Popularitas Anthony itu diumumkan dalam acara yang digagas Twitter Indonesia #RameDiTwitter, Rabu (5/12/2018).

Anthony diikuti oleh Jonatan Christie, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Lindswell Kwok, Lalu M. Zohri, Christopher Rungkat, Bambang Pamungkas, Greysia Polii, Liliyana Natsir, dan Tontowi Ahmad. Populernya Anthony tak lepas dari penampilan hidup mati di bulutangkis kantegori beregu putra Asian Games 2018.

Tahun 2018 juga menjadi tahun yang mengesankan Anthony dengan lolos ke BWF Tour Finals di Guangzhou. Sepanjang tahun ini, pebulutangkis 22 tahun itu mengoleksi dua gelar juara; Indonesia Masters dan China Terbuka.

Mengirimkan 15 wakil, Indonesia gagal menggondol gelar juara dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2018 di Nanjing pada 30 Juli hingga 5 Agustus.

Hasil terbaik ditunjukkan oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan meraih medali perunggu.

BWF memperlakukan aturan servis baru dengan tinggi shuttlecock 1,15 meter dari permukaan lapangan mulai di Jerman Terbuka 2018. Beberapa pebulutangkis Indonesia dan negara lain kesulitan dengan aturan baru itu.

Servis Gloria Emanuele Widjaja, Rizki Amelia Pradipta, Melati Daeva Oktavianti, Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian, kerap di-fault saat tampil di Jerman Terbuka itu.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga dibikin keki dengan servis itu saat tampil di Piala Thomas 2018. Di tengah-tengah laga dengan Kittisak Namdash/Nipitphon Phuangphuapet, Marcus mengajukan protes kepada wasit. Marcus kesal karena servisnya di-fault beberapa kali oleh wasit. Di akhir pertandingan, Kevin/Marcus kalah.

Indonesia keluar sebagai juara Asia beregu yang sekaligus menjadi kualifikasi Piala Thomas 2018. Dalam ajang yang dihelat di ALor Setar, Malaysia itu, Indonesia mengalahkan China 3-1 di final.

Firman Andul Kholok menjadi pebulutangkis penting dalam ajang itu. Sebagai tunggal ketiga, Firman menyelamatkan Indonesia di babak semifinal dengan membalikkan kedudukan setelah sempat berada pada posisi terjepit, tertinggal 14-20, dari Lee Dong Keun (Korea Selatan).

Jonatan Christie berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 dari sektor tunggal putra, Sukses itu mengakhiri paceklik gelar sejak 2006, dengan emas yang diraih Taufik Hidayat.

Aksi buka baju Jonatan juga menjadi viral, melengkapi sukses prestasi Jonatan.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara Indonesia Terbuka di Istora untuk kali pertama. Gelar juara Indonesia teruka sudah dicatat Owi/Butet di tahun sebelumnya, saat turnamen itu 'mengungsi' di JCC Planery Hall.

Selain itu, tahun 2018 menjadi momen manis Owi/Butet dengan menghuni peringkat pertama dunia. Ya, kendati memiliki sederet prestasi apik di level internasional, namun Owi/Butet merasakan ada di nomro satu dunia saat terhenti di babak perempatfinal Kejuaraan Asia Bulutangkis 2018 pada 27 April.

Di Indonesia Terbuka 2018 itu, Indonesia mengoelksi dua gelar. Selain Owi/Butet, predikat juara diraih Kevin Snajaya SUkamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

PBSI meloloskan delapan wakil ke BWF World Tours Finals 2018 di di Guangzhou, China mulai 12-16 Desember. PAdahal sebenarnya, PBSI berharap bisa meloloskan wakil lain lewat Korea Masters Super 300. Di antaranya Fajar ALfian/Mohammad Rian Ardianto.

Tapi, rupanya turnamen itu tak masuk dalam perhitungan poin ke Guangzhou. BWF tak memasukkan Korea Masters sebagai kualifikasi karena waktu penyelenggaraan berjarak kurang dari dua pekan Tour Finals.

Di akhir turnamen, Indonesia gagal meraih gelar juara. Marcus Fernaldi Gideon dibekap cedera di babak grup.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon membuktikan tak cuma menjadi pasangan one season wonder setelah di tahun 2017 mengoleksi tujuh gelar juara. Kevin/Marcus berhasil mengoleksi delapan juara BWF Tour tahun ini.

Selain itu, Kevin/Marcus berhasil mencetak hattrick di India dan Fuzhou Terbuka serta back to back gelar juara All England. Itu masih ditambah dengan menjadi pemilik gelar juara di Asian Games 2018.

Indonesia menjadi runner-up di bulutangkis Asian Para Games 2018 dengan enam emas, liam perak, dan empat perunggu. Koleksi itu kalah dari China (tujuh emas, empat perak, dan lima perunggu).

PB Jaya Raya meraih gelar juara beregu campuran di Kejuaraan Nasional Bulutangkis 2018. Mereka mengalahkan PB Mutiara Cardinal Bandung 3-1 pada babak final final di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Sabtu (22/12),

Hide Ads