Dalam pertandingan di Axiata Arena, Kamis (17/1), Fitriani dikalahkan He Bingjiao (China). Juara Thailand Masters 2019 itu menyerah dua gim dengan skor 14-21 dan 11-21.
"Di game pertama saya menang angin, baru dorong sedikit sudah out. Saya nggak bisa mengontrol, jadinya banyak ragu-ragu dan mati sendiri," kata Fitriani dalam rilis kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus pergerakan kaki juga saya rasa kurang cepat kali ini. Lawannya memang bagus. Terus fokus saya juga berkurang, kaya nge-blank," dia menambahkan.
"Fokus saya tidak sebagus saat di Thailand kemarin. Setelah ini saya akan turun di Indonesia Masters, saya harus lebih menjaga stamina, jaga fokus dan jaga pikirannya. Lebih diperbaiki lagi permainan yang tadi sama yang di Thailand kemarin," Fitri membeberkan.
Kekalahan Fitri membuat Indonesia tak menyisakan wakil di tunggal putri. Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan kalah di babak pertama.
Pada persaingan ganda campuran, Praveen/Melati berhasil memenangni laga sesama Indonesia. mereka mengalahkan Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-14 dan 24-22.
"Sebenarnya secara permainan kami imbang. Tapi seperti yang saya bilang kemarin, kami banyak belajar dari kekalahan kami sebelumnya dari mereka pas di Korea," kata Praveen.
"Tadi, juga di gim kedua kami sempat ketinggalan, kuncinya di komunikasi yang baik, saling menyemangati saja. Karena kami sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Jadi tinggal siapa yang lebih siap dan lebih pintar melihat peluang," Praveen menjelaskan.
Di perempatfinal, Praveen/Melati menghadapi unggulan kedua turnamen, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand). Pada pertemuan terakhir di China Terbuka, Praveen/Melati kalah 11-21 dan 13-21.
"Buat besok juga kuncinya harus komunikasi. Kalau salah satu jelek mainnya, harus saling menyemangati, saling dukung biar kuat lagi. Sama besok harus lebih yakin lagi dan enjoy," kata Melati.