Dalam pertandingan final, sekaligus laga pamungkas untuk Liliyana, di Istora, Senayan, Minggu (27/1), Tontowi/Liliyana sempat mencuri kemenangan di gim pertama. Tapi, mereka akhirnya menyerah 21-19, 19-21, dan 16-21.
Tontowi/Liliyana masih tampil apik dengan defense, serangan, dan bola-bola depan yang sip. Tapi, mereka sempat dibuat kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Seringnya kesalahan yang dibuat sendiri juga menjadi faktor kekalahan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan pemilik medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu kehilangan momentum di gim kedua. Mereka membiarkan Siwei/Yaqiong menghentikan poin saat unggul 18-14. Mereka pun menyerah 19-21 pada gim tersebut.
Pertandingan pada gim ketiga berjalan lebih sulit bagi Tontowi/Liliyana. Mereka kandas dengan skor 16-21 di gim terakhir.
![]() |
Laga itu menjadi penanda akhir karier Liliyana di bulutangkis. Dia telah menyatakan pensiun sebelum deretan laga final digulirkan.
"Yang pasti melihat pertandingan tadi, ada kesempatan untuk memang. Ada beberapa kesalahan yang dibuat dan menjadi momen bangkit lawan," kata Liliyana usai pertandingan.
"Kami sudah berjuang. Saya puas dengan penampilan tadi, membuat lawan yang pasangan nomor satu dunia kesulitan. Saya sudah tampil maksimal di usia saya ini, membuat mereka susah payah," ujar Liliyana.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pendukung Owi/Butet. Di gim pertama pasangan China grogi," Liliyana menambahkan.
(fem/rin)