Liliyana masuk pelatnas PBSI mulai 2002. Sejak itu, dia konsisten menjaga gengsi Indonesia di mata dunia lewat bulutangkis.
Kualitasnya di bulutangkis amat mumpuni dengan empat gelar juara dunia, satu medali emas dari 23 gelar juara BWF Tour.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, cuma ngobrol-ngobrol saja ada tapi sepertinya dia tidak ada minat ke situ (menjadi pelatih)," kata Richard di Istora, Senayan, Minggu (27/1/2019).
Richard menilai Liliyana memiliki bakat untuk melatih namun semua tergantung gairah pribadi.
"Pasti ada ya cuma itu tergantung mau atau tidak, karena jadi pelatih juga harus hobi dan itu tidak gampang," ujar dia.
"Tapi dia masih suka membantu saya, memberi masukan ke pemain muda, tapi untuk pelatih dia tidak minat ke sana. Kalau dia bilang sih dia mau konsentrasi di dunia bisnis," ujarnya mempertegas.
Richard menyimpan satu pesan untuk Liliyana. Apa itu?
"Pesan saya, di luar sana Liliyana harus melakukan seperti ketika bermain bulutangkis, yaitu tetap kerja keras dan tidak pernah menyerah," dia menambahkan.