Harapan Besar di Pundak Praveen/Melati dari Christian Hadinata di All England

Harapan Besar di Pundak Praveen/Melati dari Christian Hadinata di All England

Femi Diah - Sport
Kamis, 07 Mar 2019 15:10 WIB
Praveen Jordan/Melati daeva Oktavianti semestinya bsai mebambal lubang yang ditinggalkan Liliyana Natsir. (Pradita Utama/detikSport)
Jakarta - Di All England 2019 kali ini, Indonesia tanpa Liliyana Natsir. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sudah kenyang pengalaman diminta menambal lubang itu.

Praveen/Melati memenangi duel sesama ganda campuran Indonesia hingga maju ke babak kedua turnamen bulutangkis berhadiah USD 1 juta itu. Mereka mengalahkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja 17-21, 21-18, 21-19 di Arena Birmingham pada Rabu (6/3).

Mereka melaju bersama Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow. Di laga babak pertama, Owi/Winny menyingkirkan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami 21-7, 21-18.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Tontowi, All England ini menjadi panggung ketiga bersama Winny. Sebelumnya, mereka tampil di Spanyol dan Jerman Terbuka

Sementara itu, Praveen/Melati sudah berduet lebih lama. Mereka juga menjadi runner-up India Terbuka 2008.


Mantan pemain nasional, Christian Hadinata, berharap besar agar Praveen/Melati bisa membuktikan diri. Dia masih memberikan toleransi kepada Owi/Winny.

"Dengan kita kehilangan seorang Butet (sapaan karib LIliyana) memang, sejujurnya, agak berat peluang di ganda campuran. Karena, sejauh ini faktanya putri-putri di ganda campuran belum ada yang sekualitas seorang Butet," kata Christian kepada detikSport.

"So, pastinya target tidak seperti pada saat ada Owi/Butet. Owi dan Butet itu seperti jaminan jadi juara. Setelah Butet pensiun Owi bersama Winny, kita berharap bagus ya tapi rasanya perlu waktu, perlu proses, karena tidak mudah," Christian menjelaskan.

"Mestinya, sih seorang Praveen yang pernah menjadi juara All England dengan Debby harusnya memiliki pengalaman, bisa membimbing Melati. Dari sisi jam terbang, Praveen dan Melati kan cukup banyak, jadi boleh dibilang merekalah yang bisa kita andalkan. Hafiz/Gloria itu fluktuasi performa masih sangat tinggi, naik turunnya," ujar pemilik gelar juara All England 1979 di sektor ganda campuran itu.


Praveen dan Owi sama-sama memiliki pengalaman menjadi juara All England. Praveen mengukir tinta emas itu bersama Debby Susanto pada 2016, sedangkan Owi mencetak hattrick bersama Liliyana pada 2012 hingga 2014. (fem/yna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads