Rionny pulang ke Indonesia 2006. Dia tak memperpanjang kontrak sebagai pelatih junior tim nasional bulutangkis Jepang.
Pria kelahiran Ternate 11 Agustus 1966 itu dipercaya menangani pemusatan latihan daerah Banten. Mereka menghadapi kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu itu, Rionny tak hanya menangani ganda putra utama, namun sekaligus memoles kelompok junior. Waktunya, total untuk PBSI.
"Selain itu, saya juga diminta untuk melatih junior. Jadi, dua pekerjaan saya, sebagai pelatih kepala junior dan asisten pelatih Sigit," tutur Rionny.
"Jadi, dari pagi, pukul 06.00 WIB hingga petang 18.00 WIB di sini terus. Kido dulu itu manja tapi pintar, sementara Hendra itu semangat terus. Kita buat janji untuk juara waktu itu, kalau pun kalah kita sudah maksimal," ujar dia.
Tapi kemudian di awal 2009, Rionny tak mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan pelatnas PBSI lagi. Dia pun kembali ke Jepang dan menjadi pelatih junior. Cuma setahun, dia di Jepang, PBSI-nya Jepang memeprcayakan sektor ganda putra kepadanya hingga sembilan tahun kemudian.
(fem/fem)