PON 1985 menjadi momen spesial bagi Rionny. BUkan karena dia juara, namun PON di Jakarta itu menjadi jalan dia untuk meninggalkan ternate, tanah kelahirannya.
"Waktu saya usai 18, tahunlah, saya main dengan Hastomo Arbi. Saya main di televisi, tapi saat dicek usia saya 18 tahun, jadi tak bisa masuk, kalau 17 tahun saya bisa masuk pelatnas," kata Rionny dalam One on One detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama Tangkas, Rionny menuai hasil sip. Dia juga mulai pindah nomor ke ganda putra.
Di sektor ganda putra itu, Rionny rutin juara di 1980-an, di antaranya juara Kejurnas bersama Rexy Mainaky, juara Australia Terbuka dan runner-up Indonesia Terbuka bersama Thomas Indratjahja, juara Brunei Darussalam bersama Aras Razak, dan sekali lagi menjadi juara Kejurnas dengan Nunung Wibiyanto.
Tonton juga video Ambisi 'The Daddies' Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo:
(fem/fem)