Muncul Aksi Rusuh di Jakarta, Timnas Bulutangkis Diminta Fokus

Muncul Aksi Rusuh di Jakarta, Timnas Bulutangkis Diminta Fokus

Novitasari Dewi Salusi - Sport
Rabu, 22 Mei 2019 17:45 WIB
Kevin Sanjaya dkk diminta menjaga fokus di Piala Sudirman 2019, meksipun Jakarta rusuh. (Wahyu Putro A/Antara)
Nanning - Tim nasional bulutangkis yang tampil di Piala Sudirman 2019 diminta menjaga fokus, meskipun situasi politik di Tanah Air tak kondusif. Justru, ini menjadi kesempatan Skuat Merah Putih untuk menjadi perekat.

Indonesia tengah dalam upaya membawa pulang trofi Piala Sudirman di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, 19-26 Maret. Dalam laga kedua hari ini. Indonesia menghadapi Denmark. Di saat bersamaan, terjadi aksi rusuh pada Rabu (22 Mei).

Sebelum berangkat ke Guangxi Sports Center Gymnasium, tim Indonesia berkumpul untuk berdoa bersama. Dalam kesempatan ini, ofisial mengimbau agar pemain tak terpecah konsentrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ini pertandingan terakhir di grup B, line up sudah disusun dan perkiraan kita juga tidak banyak meleset. Mari kita semangati teman-teman yang akan bertanding, mudah-mudahan dengan segala upaya dan kesungguhan hati, juga semangat tinggi, kita bisa lakukan yang terbaik untuk negara dan bangsa Indonesia," kata Chef de Mission tim Indonesia, Achmad Budiharto, dalam rilis PBSI.

"Tetap semangat, fokus, konsentrasi. Ayo masing-masing berjuang yang terbaik, kerja keras sampai terakhir," ujar Susy Susanti, manajer Indonesia.

Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, juga menyampaikan pesan kepada pemain. Dia sekaligus memantik semangat pemain agar memiliki motivasi ekstra.

"Ini adalah hari kedua kita bertanding, kita tahu sekarang di Indonesia sedang memanas, mungkin sebagian masyarakat Indonesia akan melihat perjuangan kita, akan ada siaran live di TV. Kita coba berikan yang terbaik, buktikan kalau kita bangsa Indonesia bisa bersatu, bisa mengharumkan nama negara di luar negeri," tutur Herry.

"Kita beri contoh, kasih lihat, bukti nyata bahwa Indonesia itu bisa bersatu. Apalagi pertandingan ini disiarkan di TVRI yang bisa dilihat seluruh rakyat Indonesia, ini momen penting buat kita, orang Indonesia," ujar Herry.

"Pernah kejadian juga di tahun 1998, cik Susy (Susanti) pernah membuktikan. Di generasi sekarang, mari kita yang buktikan, beri contoh untuk masyarakat Indonesia yang untuk sementara ini terpisah-pisah. Mari kita berjuang melawan Denmark," Herry menegaskan.

(fem/fem)

Hide Ads