Rexy gabung tim bulutangkis Thailand sejak Januari 2017. Mantan pemain ganda putra Indonesia itu menerima tawaran dari Thailand setelah tak lagi masuk kepengurusan PB PBSI.
Dalam dua tahun terakhir, tim bulutangkis Thailand mencatat prestasi di event beregu. Tahun 2018, tim putri Thailand untuk pertama kalinya menembus final Piala Uber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rexy Mainaky: Thailand Masih Punya Banyak PR |
Meski demikian, Rexy yang kini menjabat sebagai Kepala Pelatih tim Thailand itu menyebut sektor individu masih butuh peningkatan.
"Sampai di mana sih saya bisa membawa tim Thailand? Kalau di event beregu, kami sudah membuat satu prestasi yang lumayan seperti ke final Piala Uber 2018 dan ke semifinal Piala Sudirman dua kali beruntun," ujar Rexy yang ditemui di Guangxi Sports Center Gymnasium, Sabtu (25/5/2019).
"Satu lagi yang harus kerja keras adalah di individu. Pemain kami masih sering naik-turun. Masih bisa nggak saya mengangkat?"
Rexy terikat kontrak dengan tim bulutangkis Thailand sampai 2020. Target yang ingin ia capai adalah membawa pebulutangkis Thailand meraih medali di Olimpiade 2020 Tokyo. Selama bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade, belum pernah ada pemain Thailand yang meraih medali.
"Untuk target Thailand di Olimpiade adalah paling tidak mendapat medali, apapun itu," kata Rexy.
"Kami punya ganda campuran yang kuat. Sekarang kami juga berusaha keras untuk ganda putri. Kami juga punya tunggal putri yang bagus," lanjut mantan partner Ricky Subagja itu.
"Tapi kalau kami hanya bertumpu nomor-nomor itu, kalau meleset kan habis. Jadi kami harus bisa menciptakan beberapa peluang lagi. Karena untuk melihat peluang ini kan bisa ada di ganda campuran, tunggal putri, dan ganda putri. Meski belum maksimal, tapi sudah di bawah pemain-pemain terbaik."
(nds/rin)