Praveen/Melati kalah dalam partai pamungkas menghadapi Wang Yilyu/Huang Dongping di Sydney Olympic Park, Minggu (9/6/2019). Mereka kalah telak 15-21, 8-21 dalam tempo 35 menit.
Asisten pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Nova Widianto, menyebut Praveen dan Melati kurang memiliki daya juang dan tak mempunyai daya tahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Praveen/Melati Runner-up Australia Terbuka |
"Sebenarnya, secara permainan ramai cuma kalah tahan saja. Pertahanan pemain China memang sulit ditembus dan jarang mati sendiri," kata Nova dalam pesan singkatnya kepada pewarta.
"Sementara, Praveen/Melati secara permainan meningkat, hanya masih suka error sendiri. Ya, kami memang harus extra lagi buat mengejar dua pasangan China ini. Kalau yang lain kan sudah bisa diatasi," ujarnya lagi.
Di sektor ganda campuran, China masih mendominasi di dua peringkat teratas. Selain Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang menempati peringkat pertama dunia, Yilyu/Dongping berada di rangking dua dunia.
Dengan kekalahan di final ini, menambah daftar panjang rekor kekalahan Praveen/Melati dari lima pertemuan. Praveen/Melati juga menambah panjang rekor runner-up menjadi tiga kali final dan ketiganya selalu kalah tahun ini.
"Mudah-mudahan ke depan bisa mengatasi. Makanya, paling penting masalah fokus dan mainnya lebih konsisten, serta daya tahannya lebih lagi," dia menyarankan.
(mcy/fem)