Indonesia Terbuka berlangsung di Istora, Senayan, 16-21 Juli. Di turnamen BWF World Tour Super 1000 itu, hanya pemain-pemain di dalam peringkat 32 dunia yang turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ketiganya, Herry memang lebih banyak menyoroti perfoma Fajar/Rian yang belum konsisten. Kali ini, mereka diharapkan minimal mengulang hasil tahun lalu.
Pada Indonesia Terbuka 2018, Fajar/Rian tersingkir di semifinal setelah menjalani duel dengan rekan sepelatnas, Kevin/Marcus. Mereka kalah dengan skor 18-21 dan 10-21.
"Tetap lah (ada target). Tahun lalu mereka tembus semifinal ya minimal tahun ini empat besar juga," kata Herry di pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (17/6/2019).
"Semua harus punya target karena itu bisa memacu. Terlepas target itu berhasil atau tidak itu nanti (beda) persoalan. Tapi mereka harus punya target agar punya tujuan yang jelas," ujarnya menjelaskan.
Di sisi lain, Herry juga berharap ganda putra bisa menciptakan all Indonesia final. Apalagi dengan status dominasi ganda putra.
"Harapannya begitu. Tapi kenyataan di lapangan? Jadi kita tunggu. Soalnya negara lain juga mempersiapkan yang sama, bahkan mereka jauh lebih lama. Kami (terpotong) Lebaran. Jadi kita lihat adu strateginya seperti apa. Kalau optimistis pasti," tutur pelatih yang dijuluki coach Naga Api oleh fans ini. (mcy/raw)