Bertemu Yu Fei di babak pertama menjadi ujian bagi Fitriani. Di atas kertas, Yu Fei, yang merupakan unggulan kedua turnamen BWF World Tour Super 1000 di Istora mulai 16-21 Juli itu, sulit dikalahkan Fitri. Selain kalah peringkat, head-to-head juga menunjukkan Fitri kalah empat kali dari enam kali pertemuan.
Duel terakhir dengan Yu Fei dijalani Fitri di Piala Uber Grup D 2018. Waktu itu, Fitri kalah telak 10-21, 15-21 dari Yu Fei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastinya Yu Fei semakin ke sini kian matang pukulannya, lebih save, terakhir lihat di Piala Sudirman, All England juga pola mainnya lebih sabar, lebih tahan," kata Fitri menyoal lawannya ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
Akan tetapi, Fitri juga pernah menang saat menghadapi Yu Fei. Meski sudah beberapa bulan lalu, yaitu di Kejuaraan Asia Beregu 2018 dan Kejuaraan Dunia Junior BWF 2014.
"Yang saya rasakan kemarin bisa menang, karena saya mainnya lebih sabar, bola susah saya ambil, membuat lari lawan. Sementara itu, Yu Fei belum setahan sekarang di lapangan, tak sabar sehingga banyak bola yang mati sendiri," dia menjelaskan.
"Ya, dulu sama sekarang kan beda. Terakhir saya lihat dia mainnya lebih sabar dan save. Jadi tantangan lebih berat dan dia lagi naik-naiknya. Maka fokus poin per poin saja," ujar jawara Thailand Masters 2019 ini.
"Saat ini dari pelatih juga belum ada program khusus lawan dia. Sekarang persiapan lebih diperbanyak fisik, soalnya kondisi juga masih 60-70 persen. Sedangkan teknik juga ada sedikit-sedikit," dia menambahkan.