Dalam pertandingan yang dilangsungkan di Istora, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Kamis (18/7/2019), Gregoria yang menghadapi Ratchanok langsung tancap gas di gim pertama. Dia juga sempat unggul di beberapa kesempatan pada gim kedua saat tertinggal 11-14, menjadi 15-15.
Di gim ketiga, Gregoria juga bisa pimpin saat posisi 10-7, tapi lagi-lagi gagal saat penyelesaian akhir. Bola Gregoria hampir sering nyangkut di net dan out. Juara dunia junior 2017 itu kalah 21-13, 19-21, 15-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pertandingan tadi di gim awal sama game kedua saya bisa mengikuti tempo mainnya dia, bisa beberapa kali juga nyolong bola dari dia, bisa ngimbangi kecepatan dia juga. Di gim ketiga, saya mainnya sudah pontang-panting gitu, tempo permainan dia lebih konsisten," kata Gregoria, usai laga.
Kekalahan di Indonesia Open menambah rekor buruk Gregoria dari Ratchanok menjadi lima nol. Kekalahan ini juga partai ulangan. Pada Indonesia Open 2018, Gregoria juga dihentikan pemain asal Thailand itu di babak kedua.
"Kalau dibilang puas sih, sejujurnya belum karena target saya sendiri inginnya menang karena di gim kedua tadi ada kesempatan untuk bisa menang dari Ratchanok," kata dia.
"Sedangkan untuk performa lumayan puas tapi agak menyesal karena di game ketiga seperti kelihatan saya kalah pengalaman dari Ratchanok. Masih banyak perbaikan dari saya sendiri," Gregoria menambahkan.
"Terutama saat Ratchanok mengeluarkan bola-bola yang sulit. Fokus dia juga bagus kelihatan banget, khususnya di poin-poin kritis. Dia bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik, jadi saya balik yang tertekan," ujar pemain berperingkat ke-19 dunia ini.
Baca juga: Paras Rupawan, Jindapol Tak Doyan Dandan |