Dalam undian yang dirilis Badminton World Federation (BWF), Hafiz/Gloria berada di bagan atas bersama unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Mereka berpotensi bertemu pada babak 16 besar. Itu jikaHafiz/Gloria berhasil memenangkan pertandingan di babak kedua. Di babak 32 besar itu, Hafiz/Gloria tinggal menunggu pemenang laga antara pasangan Amerika Serikat Mathew Fogarty/Isabel Zhong dengan pasangan Ukraina. Valeriy Atrashchenkov/Yelyzaveta Zharka.
Zheng/Huang juga langsung bablas ke babak kedua. Mereka menunggu lawan, pemenang duel Mark Lamsfuss/isabel Herttrich dari Jerman dengan Oliver Schaller/Celine Burkart (dari Swiss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pribadi sih, yang penting lolos dari Zheng/Huang dulu. Saya di setiap pertandingan tak target harus final atau juara. Saya yang penting main bagus dan maksimal, bisa melewati satu demi satu," kata Gloria saat di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019).
"Tahun lalu sampai 16 besar, kalah dengan Zheng/Huang. Jadi, targetnya melewati mereka dulu. Jika bisa, tinggal pikirkan ke depan lawan siapa," dia menambahkan.
Di atas kertas, Zheng/Huang memang lebih diunggulkan. Mereka mengemas tiga kemenangan atas Hafiz/Gloria dalam empat pertemuan. Namun, Hafiz/Gloria juga punya catatan sip.
Untuk kali pertama mereka pecah telur atas Zheng/Huang di Japan Open 2019. Hafiz/Gloria menang rubber game 21-17, 15-21, 21-19. Berbekal kesuksesan itu bukan tak mungkin anak buah Richard Mainaky ini bisa kembali melewati unggulan nomor satu dunia tersebut.
"Ya, berhubung di Kejuaraan Dunia bertemu mereka lagi. jadi nothing to lose saja mau lawan siapa saja. Kemarin lawan dia juga main lepas saja. Kemarin saat menang saja saya bilang, lah ini beneran saya menang?" dia menjelaskan.
"Intinya harus siap saja. Maksudnya kami siap menerima bola mereka berdua, siap capek, fisik juga harus benar-benar siap, walau dalam hati tak muluk. Karena kalau nothing to lose jadi lebih menikmati. Tetap, ada rasa nggak mau kalah ada, nggak kepingin menang banget juga ada. santai, tapi tetap maksa dan mencoba. Tidak pikir head to head," ujar dia.
Secara teknis, pemain berusia 25 tahun, itu juga berupaya untuk bermain cepat ketika lawan memberikan bola.
"Saya coba bermain cepat depannya ke Huang. Kalau dia main net saya panjangin karena kalau saya adu cantik di depan net pasti kalah. Jadi, kalau dia (Huang) memberi net saya lewatkan ke Zheng. Lalu bola Zheng Si Wei kan jago sekali matikan dari bola atas, smash, chop dll, di situ saya bilang ke Hafiz siap terus kakinya. Sebenarnya mereka masih ada celah kalau kami rajin mikir dan terus berusaha," ujar dia.
(mcy/fem)