Dalam pertandingan di St. Jakobshalle, Jumat (23/8/2019), Jonatan dikalahkan Sai Praneeth dari India lewat dua gim langsung. Jonatan menyerah 22-24, 14-21 dalam waktu 51 menit.
"Puji Tuhan nggak kenapa-kenapa sampai selesai. Tapi cukup disayangkan juga tadi. Memang saya akui dari awal main sempat ragu dalam menerapkan pola main dan strategi. Beberapa kali juga Sai Praneeth mengambil kesempatan itu," kata Jonatan dalam rilis PBSi kepada detikSport.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di gim kedua tadi tempo permainan saya sedikit kendor. Karena memang agak ngilu kalau buat reflek. Apalagi, kalau bola-bola jauh, biasanya kan kita harus maksa. Tapi, tadi benar-benar kalau reflek sedikit, sudah berasa," Jonatan menjelaskan.
Cedera itu didapatkan Jonatan saat tampil di Indonesia Open 2019. Kemudian, cedera itu kambuh dua hari menjelang terbang ke Basel.
"Sebenarnya dari Indonesia Open sudah berasa saat lawan Hans Kristian Vittinghus, kaki sebelah kiri. Waktu itu juga sempat bunyi. Sampai saat bertanding di Jepang juga dalam kondisi seperti itu. Tapi Puji Tuhan bisa mengatasi dengan baik. Tapi, H-2 berangkat kena kaki kanan. Cuma nggak sampai bunyi, jadi saya pikir nggak masalah," dia menjelaskan.
Target Medali Tunggal Putra Meleset
Kekalahan Jonatan membuat target tunggal putra meleset. Sektor itu mematok target medali.
"Sebenarnya cukup disayangkan, karena ini merupakan salah satu target saya juga. Apalagi kemarin pelatih sudah bilang targetnya ke semifinal. Dan sebenarnya tinggal satu langkah lagi saya menginjakkan ke semifinal. Tapi ternyata harus sampai di sini. Tetap bersyukur," ujar dia.
"Ke depannya fokus dulu buat memulihkan kaki dulu, karena ini sudah yang kedua kalinya. Jangan sampai karena targetnya ke olimpiade, tapi pas olimpiadenya justru masalahnya terulang lagi. Kekalahan ini bisa dibilang 50-50 karena kaki dan ragu-ragunya saya. Di gim pertama saya akui sempat ragu dalam menerapkan strategi," tutup Jonatan.
(fem/yna)