Bulutangkis kembali membuat bangga Merah Putih melalui Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Mereka meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, pada 19-25 Agustus.
Selain Hendra/Ahsan, Indonesia juga merebut dua medali perunggu, yakni di sektor ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di sektor ganda putra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gelar juara dunia jadi kado terindah bagi Indonesia, apalagi tim perahu naga kita juga juara dunia dengan mengalahkan Amerika Serikat dan China," kata Imam dalam sambutannya di lobi utama Kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (28/8/2019).
"Semua ini adalah berkat perjuangan atlet, pelatih dan support dari media. Ini jadi kesempatan bagi para atlet untuk mengumpulkan poin ke olimpiade. Kami selalu mendorong atlet untuk juara, tidak hanya di tingkat Asia Tenggara tapi minimal Asia dan maksimal tingkat dunia," Imam menambahkan.
Imam pun menyentil prestasi bulutangkis dengan membandingkan prestasi sepakbola. Menurutnya, sepakbola sebagai olahraga rakyat bisa meniru pencapaian cabang-cabang berprestasi tersebut. Apalagi, ke depan Indonesia bakal jadi tuan rumah jangan sampai menjadi penonton di rumah sendiri.
"Terima kasih buat bulutangkis, sepakbola yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 pada harus meniru semangat dan perjuangan para atlet bulutangkis. Saya mau ajak cabang olahraga lain juga untuk memacu prestasi, jangan pernah berhenti untuk memberi kado buat ibu Pertiwi," katanya.
(mcy/fem)